1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Bisa Tertinggal Dalam Isu Perubahan Iklim

27 Juni 2018

Mantan Wakil Presiden AS Al Gore menyatakan khawatir, Jerman tertinggal dalam memanfaatkan energi terbarukan. Dia mendorong Jerman agar serius menghapus energi batu bara.

https://p.dw.com/p/30NjY
Deutschland, Berlin: Al Gore spricht bei der NOAH Conference
Foto: Getty Images/M. Tantussi

Jerman sedang mempertaruhkan posisinya sebagai pelopor dalam penanggulangan perubahan iklim dan reduksi emisi CO, kata mantan Wakil Presiden AS Al Gore hari Selasa (26/6) di Berlin.

"Untuk menjadi pemimpin global dan regional dalam transisi menuju masa depan yang berkelanjutan, Jerman harus bisa memenuhi target emisi 2030," tulis Al Gore di Twitter. "Itu membutuhkan penghapusan batu bara secara bertahap dan meningkatkan tekanan politik."

Al Gore, yang kalah tipis dalam pemilihan presiden tahun 2000 dan memenangkan penghargaan Oscar dan Nobel Perdamaian untuk film dokumenter perubahan iklim "An Inconvenient Truth," hadir dalam ajang pertemuan aktivis lingkungan "Climate Reality" di Berlin.

"Negara-negara lain bergerak lebih cepat"

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters, Al Gore mengatakan pemerintah Jerman telah gagal mempromosikan reduksi emisi karbon dioksida selama empat tahun terakhir.

"Andai saya warga Jerman, saya akan khawatir bahwa Jerman tertinggal," katanya. "Kepeloporan yang melekat pada Jerman di masa lalu… sekarang tidak ada lagi," tambahnya. "Negara-negara lain sudah bergerak jauh lebih cepat daripada Jerman."

Pemerintah Jerman saat ini menugaskan sebuah komisi yang melibatkan wakil-wakil dari industri, serikat dan organisasi lingkungan untuk menyusun konsep dan mendiskusikan bagaimana dan kapan Jerman dapat menghentikan energi tenaga batu bara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.

Pemerintah Jerman di bawah pimpinan Kanselir Angela Merkel pernah menetapkan target reduksi emisi yang sangat ambisius, namun dalam beberapa tahun terakhir target itu terus diperlunak. Bulan Juni lalu, pemerintah Jerman bahkan mengakui bahwa Jerman tidak akan  memenuhi target emisi 2020 yang dideklarasikannya.

Pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang lebih dari sepertiga produksi listrik Jerman dan merupakan perusahaan besar di daerah operasinya. Sejak Jerman mendeklarasikan akan meninggalkan tenaga nuklir, perusahaan energi batubara berharap bisa beroperasi lebih lama lagi.

hp/vlz (rtr, dpa, ap)