1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Sedunia Kelompok Pembela Iklim Extinction Rebell

7 Oktober 2019

Kelompok Extinction Rebellion menggelar aksi di seluruh dunia menuntut kebijakan serius demi perlindungan iklim. Di Berlin mereka memblokir jalan-jalan utama dan mencanangkan "hari pembangkangan sipil".

https://p.dw.com/p/3Qop1
Berlin Klimacamp von Extinction Rebellion
Foto: picture-alliance/dpa/A. Riedl

Gerakan iklim Extinction Rebellion (XR) asal Inggris unjuk gigi hari Senin (7/10) dan menggelar aksi di seluruh dunia. Di ibukota utama Jerman, Berlin, mereka menggelar aksi memblokir jalan-jalan utama. Mereka juga aktif menyebarkan foto-foto dan aksinya lewat media sosial dan menyebut para pendukungnya sebagai para "pemberontak".

Dalam salah satu Tweet XR mengatakan: "Matahari terbit dan di Tugu Kemenangan Berlin 1000 pemberontak akhirnya menuntut langkah serius dari pemerintah dalam perang melawan krisis iklim."

Sekitar 60 aksi digelar di hari Senin, dari Eropa sampai ke Selandia Baru. Di Jerman para aktivis sudah mempersiapkan aksi lebih awal. Mereka sejak akhir minggu mendirikan kampung tenda tepat di depan kantor Kanselir Jerman Angela Merkel dan di depan gedung parlemen Jerman.

Di London, tujuh aktivis XR ditangkap hari Minggu (06/10) atas dugaan "konspirasi menyebabkan gangguan publik" setelah XR menggelar acara pembukaan aksi internasional dekat Marble Arch.

Extinction Rebellion, Berlin, Jerman
Kampung tenda Extinction Rebellion di depan kantor Kekanseliran di berlin, JermanFoto: imago images/A. Friedrichs

Extinction Rebellion menjanjikan aksi protes "lima kali lebih besar" daripada aksi besar-besaran yang pernah diselenggarakan di London bulan April.

Aksi internasional mulai bergulir di Australia dan Selandia baru, seiring pergeseran waktu internasional.

Di Sydney pihak berwenang menyatakan telah menahan 30 orang karena mereka menolak perintah polisi untuk membuka jalan yang diblokir dekat stasiun pusat. "Dugaan pelanggaran yang dilakukan berkisar dari menghalangi lalu lintas hingga tidak menaati arahan yang masuk akal," kata polisi Sydney dalam sebuah pernyataan.

Di Wellington, Selandia Baru, juga ada 30 orang yang sempoat ditahan, namun semua aktivis dibebaskan tanpa tuduhan.

hp/vlz (dpa, rtr, ap)