Aksi Protes di Tengah Penyatuan Hongkong
1 Juli 2012Bertepatan dengan peringatan 15 tahun penyatuan Hongkong dengan Cina, hari Minggu (01/07), Leung Chun-ying dilantik sebagai kepala eksekutif Hongkong. Aksi demonstrasi mewarnai tanggal bersejarah ini.
Sebagai kepala eksekutif yang baru, Leung Chun-ying berjanji untuk menyediakan lebih banyak pemukiman bagi warga. Pelantikan Leung diramaikan dengan aksi demonstrasi ynag diikuti oleh ribuan warga. Pria berusia 57 tahun ini, menjadi kepala eksekutif ketiga, sejak Inggris mengembalikan wilayah Hongkong kepada Cina tahun 1997. Presiden Cina, Hu Jintao tampak hadir dalam acara pelantikan Leung.
Harga rumah di wilayah padat penduduk Hongkong melambung sangat tinggi seiring dengan semakin meningkatnya iklim investasi di kawasan itu. Namun harga properti yang membengkak tersebut tak mampu dijangkau oleh warga yang berpenghasilan rendah. Sementara itu kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin menganga. Tantangan itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Hongkong yang baru.
Leung dikenal sebagai milyader, konsultan properti yang sukses dan sempat duduk di Dewan Eksekutif yang merupakan badan tertinggi pembuat kebijakan di Hong Kong. Integritasnya sempat dipertanyakan setelah beredarnya kabar bahwa ia mengabaikan aturan tata kota dalam pembangunan rumahnya. Ini menjadi persoalan, setelah munculnya beberapa kasus di Hongkong, termasuk pengakuan kepala eksekutif sebelumnya Donald Tsang yang menerima hadiah dari para pengusaha berupa perjalanan dengan kapal pesiar.
Di hari kembalinya Hongkong ke pangkuan Cina, ribuan orang turun ke jalan, memprotes praktik-praktik korupsi, meroketnya harga properti dan pelanggaran HAM oleh Cina.
afp/rtr/AP