1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaIndonesia

AirAsia Diduga Jatuh ke Laut

29 Desember 2014

Basarnas menduga AirAsia QZ8501 jatuh ke laut Jawa di sekitar pulau Bangka-Belitung. Pencarian terus dilakukan namun diakui Indonesia tak punya teknologi untuk evakuasi dasar laut.

https://p.dw.com/p/1EB0c
Suche nach AirAsia Flight QZ8501
Foto: Reuters

AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura, yang mengangkut 162 penumpang dan awak dan hilang kontak radar Minggu (28/12) pagi, diduga jatuh ke laut. "Berdasar koordinat yang kami miliki, diduga pesawat kini berada di dasar laut", ujar kepala Basarnas, Bambang Soelistyo kepada para wartawan di Jakarta Senin (29/12). Dia menegaskan, ini baru dugaan awal berdasar evaluasi data pencarian.

AirAsia-Maschine mit 162 Menschen vermisst 28.12.2014
Aksi pencarian terus dilakukan Basarnas.Foto: Reuters//Antara Foto/Jessica Helena Wuysang

Aksi pencarian multinasional masih terus dilakukan. Angkatan laut mengerahkan 12 kapal dan 3 helikopter ke lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat. Juga angkatan udara mengerahkan dua pesawaz Hercules C-130 untuk menyisir lokasi kontak terakhir pesawat.

Australia mengirim pesawat pencari Orion P3, sementara Singapura mengerahkan dua kapal angkatan lautnya ke lokasi. Malaysia juga mengirim tiga kapal angkatan laut dan sebuah pesawat Hercules C-130 membantu aksi pencarian pesawat AirAsia yang hilang.

Tak punya teknologi dasar laut

"Pencarian di dasar laut tidak mudah, itu berdasar pengalaman", ujar ketua Basarnas lebih lanjut. Soelistyo menujuk pengalaman saat mencari pesawat Adam Air yang jatuh di perairan dekat Sulawesi pada 2007 yang menewaskan seluruh 102 penumpang dan awaknya.

Ketua Basarnas mengatakan, negara yang memiliki teknologi pencarian dasar laut antara lain Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. "Kami akan meminta bantuan negara itu," tambahnya. Tim pencari masih terus melacak jejak pecahan atau ceceran minyak dari pesawat Airbus A320-200 yang hilang itu.

Pesawat AirAsia QZ8501 diduga terjebak cuaca buruk setelah kontak terakhir dilakukan pukul 6:17 WIB. "Sebelumnya pilot meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki dalam penerbangan di atas laut Jawa, untuk menghindari awan tebal," ujar direktur transportasi udara di Kementrian Perhubungan, Joko Murjoatmodjo. Permintaan itu ditolak. Alasannya, traffic udara saat itu amat padat karena ada tujuh pesawat yang sedang terbang di rute sama.

as/ml (rtr,afp,ap,dpa)