1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

60 Tahun Bantuan Teknis Jerman THW

25 Agustus 2010

22 Agustus lalu Organisasi Bantuan Teknis Jerman THW merayakan hari jadinya yang ke-60. Yang unik dari THW, meskipun memang sebuah organisasi pemerintah Jerman, tapi anggotanya adalah petugas bantuan sukarela.

https://p.dw.com/p/OxFb
Technisches Hilfswerk THW selalu siap bertugas membantu saat terjadinya bencana di Jerman maupun di luar negeriFoto: picture-alliance/dpa/dpaweb

Jika satuan pemadam kebakaran atau polisi dalam menjalankan tugasnya kekurangan orang atau peralatan teknis, mereka akan meminta bantuan dari Technisches Hilfswerk disingkat THW. Karena Badan Bantuan Teknik Jerman ini memiliki peralatan khusus dan lebih dari 82 ribu anggota, yang melakukan tugas bantuan secara sukarela. Berbeda dengan petugas sukarela, kebutuhan personil dalam jumlah sebesar itu tidak akan mampu dipenuhi atau dibayar.

Sebagai perbandingan: Para peserta wajib militer di Jerman saat ini hanya berjumlah 40 ribu orang, itu baru separuh dari jumlah petugas bantuan THW. Siapa yang memasuki THW akan memperoleh pendidikan dasar maupun pelatihan lanjutan, mengenal situasi-situasi kritis dan juga dapat ambil bagian dalam tugas di luar negeri. Selain itu kaum pria yang tergabung dalam THW dibebaskan dari wajib militer atau wajib masa kerja sosial. Hal ini merangsang warga pria maupun perempuan di Jerman untuk berpartisipasi dalam Bantuan Teknis Jerman THW.

Aksi terbesar THW di Jerman adalah saat terjadinya banjir Sungai Elbe dan Oder tahun 2002. Ketika itu THW membantu memperkuat bendungan dan menyangga bangunan-bangunan rumah. Menyelamatkan nyawa manusia, itulah kewajiban utama Organisasi Bantuan Teknis Jerman THW. Motto itulah yang membuat THW mampu melewati berbagai situasi kritis dalam sejarahnya. Dikatakan Albrecht Brömme, Ketua THW

"Tugas luar biasa THW di Jerman adalah saat runtuhnya gedung arsip kota Köln dimana THW diminta pertolongannya dan membantu satuan pemadam kebakaran dengan menyediakan lampu penerangan dan membantu korban yang tertimbun.“

Saat Bantuan Teknis Jerman didirikan 22 Agustus tahun 1950, para petugas bantuan sebetulnya dipersiapkan untuk menolong warga sipil saat terjadinya perang. Yakni mencari dan menyelamatkan orang, mengembalikan situasi ruang tinggal, menyediakan air minum dan makanan. Aksi bantuan seperti inilah yang membuat spesialisasi THW saat terjadinya bencana alam dan perang

Jika diminta melakukan bantuan di luar negeri, negara yang bersangkutan harus mengajukan permintaan bantuan kepada pemerintah Jerman. Kebanyakan permohonan bantuan itu tidak melalui proses birokratis dan THW segera dikirim ke kawasan bencana atau krisis.

Di Indonesia THW dikenal dengan aksi bantuannya saat terjadinya bencana tsunami Desember 2004 lalu. Organisasi Bantuan Teknis Jerman THW membantu dalam penyediaan sarana air bersih. Bagi para korban di lokasi bencana, bantuan Jerman dalam cara itu tampak jelas. Ini pula yang membuat petugas THW semacam duta khusus Jerman. Misalnya tahun 2006 saat terjadinya Perang Libanon, ledakan-ledakan dalam perang itu melumpuhkan pasokan air di kawasan tersebut. Frank Winterfeld yang kala itu merupakan jurubicara THW mengatakan

„Kami disambut sangat ramah oleh penduduk setempat. Saya menerangkan kepada seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun, kami datang dari Jerman. Dan tugas kami di sini dan juga harapan kami, agar desanya dapat secepat mungkin kembali memiliki air.“

Bagi para petugas bantuan teknis Jerman THW situasinya dapat berbahaya, jika mereka berada dalam dua kelompok masyarakat yang baru saja terlibat perang, atau juga bila setelah terjadinya perang kawasan itu masih harus dibersihkan dari bahan-bahan peledak. Nils Freiherr Grote adalah pimpinan tim THW yang bertugas di Libanon tahun 2006, dan mengungkapkan tugas saat itu merupakan tantangan terbesar

"Banyak terdapat bahaya besar akibat ranjau dan amunisi. Jadi munisi yang belum meledak dimana kami harus bergerak dengan sangat hati-hati. Tapi kami memang sudah dipersiapkan untuk situasi semacam itu dan dapat melewati bahaya tersebut.“

Dalam situasi perang, Technisches Hilfswerk atau THW termasuk dalam konvensi Jenewa nomor empat. Petugas bantuan teknis Jerman itu tidak boleh diserang dan juga tidak boleh menyerang siapa pun. Peralatan humaniter THW, pengetahuan teknis dan kesediaan membantu secara cepat membuat citra baik THW. Sehingga negara-negara yang mulai menata baru masyarakat sipilnya, mengambil THW sebagai contoh. Misalnya di Rumania memutar spot iklan di televisi tentang petugas bantuan dalam melaksanakan misinya.

Carol Lupu/Dyan Kostermans

Editor: Ridwan