1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

30 Tahun Solidarnosc

31 Agustus 2010

Sebuah gerakan serikat pekerja independen di sebuah negara sosialis. Terbentuknya Serikat Pekerja Solidarnosc atau Solidaritas 30 tahun lalu sampai kini merupakan momentum menentukan sistem sosialistis di Eropa Timur.

https://p.dw.com/p/P1DY
Foto: Mieczyslaw Zarzyczny

Hari Senin (30/08) di Polandia dilakukan upacara peringatan terbentuknya Solidarnosc sebagai serikat pekerja bebas pertama di negara-negara komunis Blok Timur 30 tahun lalu. Dalam upacara peringatan di Gdynia Duta Besar Amerika Serikat di Polandia Lee Feinstein membacakan pesan tertulis dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang memuji Solidarnosc sebagai contoh untuk semua orang yang mencintai perdamaian di seluruh dunia. Gerakan Solidarnosc adalah sumber inspirasi bagi perjuangan untuk kebebasan bagi semua warga di dunia.

Selain perwakilan AS upacara peringatan itu juga dihadiri Perdana Menteri Donald Tusk, pimpinan oposisi Jaroslaw Kaczynski serta Ketua Parlemen Eropa Jerzy Buzek dan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski. Yang dalam pidatonya mengatakan

"Kemenangan revolusi di Polandia tahun 1980 dan akhirnya pada tahun 1989 adalah salah satu dari sekian banyak momentum, dimana kami turut membentuk nasib Eropa dan mungkin juga dunia.“

Setelah aksi protes 14 hari guna diijinkannya pembentukan sebuah perhimpunan serikat pekerja independen yang memiliki sekitar 10 juta anggota, pada tanggal 31 Agustus 1980 para pekerja galangan kapal Lenin di Gdansk berhasil mendesak pimpinan komunis Polandia untuk meluluskan tuntutan mereka. Tanggal 31 Agustus 1980 di Gdansk ditandatangani perjanjian yang mengijinkan dibentuknya organisasi Serikat Pekerja Solidarnosc. Meskipun demikian perjuangan Solidarnosc terus berlangsung karena pemerintah Polandia tetap berusaha melarang kegiatan organisasi buruh itu dengan berbagai cara .

Tahun 1989 Solidarnosc berhasil melaksanakan pemilihan bebas di Polandia. Yang kemudian membawa Lech Walesa terpilih sebagai presiden Polandia tahun 1990.

Kini 30 tahun setelah pembentukannya, Solidarnosc secara politis terpecah. Pada upacara peringatan di Gdynia, Lech Walesa tidak hadir karena terlibat sengketa dengan sejumlah pimpinan Solidarnosc. Ketika Perdana Menteri Tusk dan Presiden Komorowski meninggalkan ruang upacara, terdengar suitan keras. Sebaliknya secara demonstratif para peserta acara peringatan memberikan tepuk tangan bagi Jaroslaw Kaczynski, ketua partai oposisi.

"Dan apa yang terjadi dengan 9 juta anggota ini yang sekarang tidak dapat merasa puas dengan Solidarnosc, yang merupakan penyelenggara pesta peringatan ini?"

Demikian disampaikan Perdana Menteri Donald Tusk. Lebih lanjut komentar Tusk, bagaimana dunia dapat menghormati Solidarnosc jika Polandia sendiri tidak menghargai masa lalunya.

Miroslaw Jablonski/D. Kostermans/dpa

Editor: Legowo