1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

FIFA Sarang Korupsi?

22 Oktober 2015

Jumlah anggota komisi kehormatan FIFA yang disidik dengan tuduhan penyelewengan makin panjang. Setelah Blatter dan Platini, kini dua tokoh lain, Beckenbauer dan Villar masuk daftar bidik jawatan kriminal Swiss.

https://p.dw.com/p/1Gsbb
Katar WM-Gastgeber FIFA 2022 Symbolbild
Foto: picture alliance/Frank Rumpenhorst

FIFA terus diguncang skandal korupsi, suap dan penyalahgunaan wewenang. Sejumlah tindakan pengusutan dan penahanan sudah dilakukan. Kini mencuat lagi kasus penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 kepada Rusia dan 2022 kepada Qatar. Sejauh ini para petinggi FIFA mengelak tuduhan melakukan kesalahan dalam pemungutan suara yang digelar tahun 2010 silam. Presiden FIFA Sepp Blatter kini terpaksa harus buka suara.

Jumlah fungsionaris federasi sepakbola internasional FIFA yang dibidik gara-gara dugaan melakukan "penyelewengan" dalam pemungutan suara penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 makin berderet panjang. Sedikitnya 17 nama disebutkan diduga melakukan "kecurangan" saat pemberian lokasi Piala Dunia kepada Rusia (2018) dan Qatar (2022).

Tidak kurang dari nama legenda sepakbola Jerman, Franz Beckenbauer dan wakil presiden FIFA Angel Maria Villar yang termasuk daftar "tersangka" yang melakukan kecurangan. Silang sengketa tuduhan korupsi yang sudah berlangsung lima tahun ini, sebelumnya sudah dinyatakan "kekurangan bukti" oleh Komisi Etik FIFA. Tapi jawatan kriminal Swiss melakukan penyidikan terpisah dan hendak mengusut kemungkinan adanya kejahatan keuangan termasuk pencucian uang.

Korruption Ermittlungen Verhaftungen Symbolbild
Presiden FIFA Sepp Blatter dinonaktifkan 90 hari karena dugaan suapFoto: Reuters/A. Wiegmann

Jerman menanggapi secara hati-hati pengumuman FIFA mengenai penyidikan terhadap "Kaisar" Beckenbauer. Seperti diketahui, Beckenbauer sukses memimpin tim promosi Jerman, yang membuahkan penunjukan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. Dalam tema ini, majalah Jerman Der Spiegel sudah mengungkap dugaan kecurangan. Edisi terbaru majalah ini menampilkan samüul muka bergambar Beckenbauer di latar depan dan Blatter serta Platini di latar belakang.

Beckenbauer yang menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif memiliki peranan besar dalam penentuan lokasi Piala Dunia 2018 dan 2022. Federasi sepakbola dunia itu sejak beberapa tahun belakangan terus diguncang skandal, mulai dari kasus presidennya Sepp Blatter, yang juga melibatkan presiden sepakbola Eropa, Michel Platini, dan merembet hingga nama-nama fungsionaris lainnya. Blatter dan Platini sudah dijatuhi sanksi 90 hari tidak boleh beraktivitas di FIFA terkait tuduhan pembayaran uang senilai 2 juta Euro dari Blatter kepada Platini untuk tujuan yang tidak diketahui.

as/vlz (dpa,rtr,afp,ap, twitter)