1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eksekusi Siap Dilaksanakan

Hednra Pasuhuk28 April 2015

Polisi menyiapkan 140 anggota regu tembak untuk menembak mati terpidana narkoba. Presiden Jokowi diberitakan bertemu kelompok solidaritas buruh migran membahas nasib Mary Jane Veloso.

https://p.dw.com/p/1FG9u
Indonesien Letzter Familienbesuch für Verurteilte in indonesischem Gefängnis
Foto: Getty Images/U. Ifansasti

Ambulans dan peti mati untuk sembilan terpidana mati narkoba yang segera dieksekusi sudah tiba di Nusakambangan. Para kerabat dan keluarga menangisi nasib mereka, sebagian berusaha terus mengimbau pemerintah Indonesia agar tidak melaksanakan eksekusi.

Kerabat duo BaliNine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, juga berada dekat lokasi eksekusi (foto di atas). Dari sembilan orang yang siap menghadapi regu tembak, ada delapan warga negara asing dan satu warga negara Indonesia.

Kejaksaan Indonesia menolak menyebutkan kapan eksekusi mati akan dilaksanakan. Tapi banyak pihak memperhitungkan, penembakan akan dimulai hari Selasa (28/04/15) tengah malam atau menjelang Rabu pagi, segera setelah batas waktu 72 jam berakhir, terhitung sejak surat pemberitahuan resmi eksekusi disampaikan kepada terpidana mati.

Upaya terakhir Presiden Filipina

Eksekusi biasanya dilakukan oleh regu tembak yang terdiri dari 12 orang. Kepolisian Cilacap menerangkan sudah menyiapkan 140 orang sebagai anggota regu tembak. Tahanan biasanya diikat dalam keadaan berdiri di sebuah tiang.

Jaksa Agung Prasetyo menepis semua isu tentang perubahan jadwal eksekusi atau nama-nama mereka yang akan dieksekusi. "Itu harus dilakukan... untuk menyelamatkan bangsa ini dari narkoba," tandas Prasetyo.

Foto der in Indonesien zum Tode verurteilten Philippina Mary Jane Veloso
Mary Jane Veloso, pembantu rumah tangga asal Filipina yang kini berusia 30 tahunFoto: AFP/Getty Images/J. Directo

Sampai saat-saat terkahir, Presiden Filipina Benigno Aquino memohon kepada pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi agar tidak melaksanakan eksekusi terhadap warganya, Mary Jane Veloso, satu-satunya perempuan dari sembilan orang yang akan dieksekusi.

Salah satu alasan yang dikemukakan Presiden Filipina adalah, Mary Jane justru bisa menjadi saksi kunci dalam penyelidikan sindikat narkoba di Filipina. Seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai perekrut Mary Jane untuk membawa koper berisi heroin ke Indonesia, diberitakan telah menyerahkan diri kepada aparat keamanan Filipina.

Inilah untuk ketiga kalinya, Benigno Aquino meminta Jokowi membatalkan eksekusi mati.

Hanya satu dari Indonesia

Pemerintah Australia kembali melancarkan kampanye gencar untuk menyelamatkan nyawa warganya, yang bakal dieksekusi setelah menjalani tahanan penjara selama hampir 10 tahun.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, eksekusi seharusnya dihentikan sampai penyelidikan tentang upaya korupsi hakim yang memimpin kasus itu selesai. Tapi sejauh ini, Presiden Jokowi dan Jaksa Agung Prasetyao secara tegas menolak tuntutan itu.

Indonesien Letzter Familienbesuch für Verurteilte in indonesischem Gefängnis
Lukisan-lukisan terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran diperlihatkan di NusakambanganFoto: AFP/Getty Images/R. Gacad

Sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi segera adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (duo Bali Nine, Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brasil), Okwudili Oyatanze (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Mary Jane Veloso (Filipina) dan Zainal Abidin (Indonesia).

hp/yf (afp, dpa, rtr)