1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yanukovich Bersedia Dialog dengan Oposisi

20 Januari 2014

Krisis politik di Ukraina mendapat dinamika baru menyusul kesediaan Presiden Viktor Yanukovich untuk berdialog dengan oposisi. Sementara itu bentrokan antara demonstran dan kepolisian terus menelan korban.

https://p.dw.com/p/1AtkT
Foto: picture-alliance/dpa

Menyusul bentrokan berdarah di Kiev Presiden Ukraina, Viktor Yanukovich dikabarkan bersedia mengawali dialog dengan kelompok oposisi. Salah seorang tokoh penggerak demonstrasi, Vitali Klitshko menerangkan Minggu (19/01/14) malam, Yanukovich telah menyetujui pembentukan komisi pengentasan krisis.

Seorang jurubicara Klitshkho Senin (20/01/14) mengumumkan, Yanukovich sebelumnya ingin segera menemui ketua umum Partai Aliansi Demokratis Ukraina untuk Reformasi (UDAR) itu. Kedua pihak sepakat untuk menunjuk Kepala Dewan Keamanan Nasional, Andriy Klyuyev untuk memimpin komisi.

Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan terjadi di sela-sela aksi protes di pusat kota Kiev. Pengunjuk rasa menyerang polisi dengan tongkat dan bom molotov, serta berupaya menjungkirkan bus polisi yang diparkir di tengah jalan untuk memblokir jalan utama menuju parlemen.

Perpecahan di Tubuh Opsisi

Sekitar 50 aparat keamanan dikabarkan mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. Sementara korban luka dari pihak demonstran diperkirakan mencapai 70 orang.

Klitshko dan tokoh oposisi lain, Arseni Jazenjuk sebelumnya menyerukan kepada para demonstran untuk menjaga ketertiban. Keduanya mengingatkan agar pihak-pihak yang bertikai menghindari bentrokan berdarah dan menuntut dialog damai untuk mencari jalan keluar dari krisis politik.

Aksi demonstrasi hari Minggu diikuti oleh sekitar 100.000 orang. Mereka berupaya menyerbu kantor-kantor pemerintah di pusat kota. Para demonstran juga menuding tokoh oposisi besikap lunak terhadap Yanukovich. Kepolisian dilaporkan menangkap lebih dari sepuluh orang pengunjuk rasa.

Jerman Mewanti-wanti

Ukraina sejak dua bulan terakhir disapu gelombang protes terhadap pemerintahan Yanukovich yang pro Rusia. Oposisi sebaliknya mendesak agar Kiev mendekat ke Uni Eropa. Sebelumnya pemerintah Jerman berulangkali mendesak Yanukovich agar bersedia memulai dialog damai dengan oposisi.

Kendati begitu Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier ragu krisis politik di Ukraina akan berakhir cepat. "Saya tidak melihat akan tercapainya solusi jangka pendek," katanya di sela-sela pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel. Ukraina juga akan dijadikan agenda Konfrensi Keamanan München, 31 Januari mendatang.

Proteste in Kiew 20.01.2014
Protes di Ukraina didalangi oleh sikap pemerintahan Yanukovitch yang ingin menjauh dari Uni Eropa dan sebaliknya mendekat ke RusiaFoto: Reuters

rzn/vlz (ap,afp,rtr)