1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

WN AS yang Ditahan Korut Dibebaskan

27 Agustus 2010

Mantan presiden AS, Jimmy Carter meninggalkan Korea Utara, setelah berhasil membebaskan seorang warga negara Amerika Serikat yang ditahan dan mengantungi janji kelanjutan perundingan seputar sengketa nuklir.

https://p.dw.com/p/Oxej
Pembebasan Aijalon Gomes (kanan)Foto: AP

Di bawah rintik hujan dan ucapan salam perpisahan pejabat Korea Utara, Jimmy Carter memasuki pesawat meninggalkan Korea Utara, untuk kembali ke negeri Paman Sam. Peraih Nobel Perdamaian itu tidak sendirian. Bersamanya, tampak Aijalon Mahli Gomes, seorang Afro-Amerika yang ditahan Korea Utara karena memasuki negara komunis itu secara ilegal lewat Cina, Januari silam.

Dalam keterangan yang digulirkan Carter Center, disebutkan amnesti bagi warga negara AS itu dilakukan atas permohonan Carter dan atas dasar rasa kemanusiaan.

Korea Carter
Gomes dan CarterFoto: AP

Setelah ditahan Januari lalu, pada bulan April, Gomes diganjar hukuman kerja paksa selama delapan tahun, ditambah denda sebesar 600 ribu dollar AS.

Pemerintah AS menyambut pembebasan pria berusia 30 tahun tersebut, seraya menekankan bahwa Washington tak memainkan peranan resmi dalam misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Carter.

Pada Jumat sore waktu AS, diperkirakan Gomes sudah tiba di Boston dan berkumpul kembali bersama keluarganya. Tak diketahui pasti, tujuan guru bahasa Inggris yang bekerja di Korea Selatan itu, menyelundupkan diri ke Korea Utara. Namun disebut-sebut ia merupakan aktivis yang memrotes pelanggaran HAM Korea Utara.

Carter yang berusia 86 tahun mengikuti jejak keberhasilan mantan presiden AS lainnya, Bill Clinton, yang juga sukses membawa kembali dua wartawan AS yang dipenjara karena menyelundup ke Korea Utara lewat Cina.

Berulangkali pemerintah AS menyatakan kecemasannya atas kesehatan Gomes. AS bahkan mengirimkan dokter dan perwakilan resminya ke rumah sakit Pyongyang untuk bertemu dengan Gomes. Sebab Juli lalu Kantor Berita Korea Utara KCNA melaporkan pria tersebut mencoba bunuh diri dan dirawat di rumah sakit.

Kelanjutan Perundingan Denuklirisasi

Selain memulangkan Gomes kembali ke AS, Jimmy Carter juga berhasil mengantungi janji dari Korea Utara untuk kembali lagi ke perundingan enam negara, yang membeku sejak April tahun lalu. Demikian keterangan yang dihimpun Kantor Berita Korea Utara KCNA. Korea Utara sebelumnya menyampaikan pernyataan serupa, namun sejumlah syarat berat yang diajukan untuk kembali ke meja perundingan ditentang oleh pemerintah Korea Selatan dan AS.

Korea Carter
Jimmy Carter dan pemimpin no 2 Korut Kim Yong NamFoto: AP

Tawaran termuktahir untuk kembali ke meja perundingan diajukan sesaat setelah utusan Cina Wu Dawei mengunjungi Pyongyang. Kunjungan itu dibalas oleh Presiden Korea Utara Kim Jong Il dengan bertandang ke Cina, negara satu-satunya yang menjalin hubungan diplomatik sekaligus patron ekonomi bagi Korea Utara.

Berhubung orang nomor satu di Korut itu sedang berada di Cina ketika Jimmy Carter menginjakkan kaki di negaranya, pemimpin nomor dua Korea Utara-lah yang bertatap muka dengan mantan presiden AS tersebut. Kepada Carter, Kim Yong-Nam menyambut dibukanya kembali dialog enam negara soal sengketa nuklir.

Hari Kedua Kim Jong Il di Cina

Nordkorea Kim Jong Il in Pyongyang
Kim Jong IlFoto: AP

Sementara itu, di hari kedua kunjungannya ke Cina, bersama putranya, Kim Jong Il menyambangi kota industri Changun. Konvoi 30 kendaraan mengiringi perjalanan tersebut. Terdapat spekulasi tentang kunjungannya ke negeri tirai bambu itu, yang disebut-sebut untuk memperkenalkan putranya pada para pemimpin komunis Cina. Sebelumnya dilaporkan pemimpin nomor satu Korea Utara yang pernah mengalami serangan stroke tahun 2008 tersebut sedang mempersiapkan pengalihan jabatan pada salah seorang putranya. Sejauh ini China menutup rapat informasi tentang pertemuan dengan pemimpin Korea Utara tersebut.

Ayu Purwaningsih/ap/afp

Editor : Vidi Legowo-Zipperer