1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Wabah Ebola di Guinea Semakin Meluas

cp/hp (rtr, afp)1 April 2014

Organisasi bantuan Dokter Lintas Batas telah memperingatkan bahwa wabah Ebola yang mematikan di Guinea terus meluas. Negara tetangga Liberia juga telah mengonfirmasi dua kasus penyakit tersebut.

https://p.dw.com/p/1BZRy
Foto: MSF

Guinea tengah menghadapi wabah Ebola yang sebaran geografisnya belum pernah dijumpai sebelumnya, demikian pernyataan badan amal medis Dokter Lintas Batas hari Senin (31/3).

"Kami menghadapi epidemi yang skalanya sangat luas, terutama terkait distribusi kasus di Guinea: Gueckedou, Macenta, Kissidougou, Nzerekore, dan kini Conakry," jelas Mariano Lugli, koordinator organisasi tersebut di ibukota Guinea, Conakry.

Lugli menilai fakta bahwa penyakit ini telah dilaporkan di sejumlah lokasi yang jaraknya satu sama lain ratusan kilometer tentu mempersulit pengendalian epidemi.

Menurut data kementerian kesehatan Guinea, jumlah korban tewas yang diduga akibat kasus Ebola di bagian tenggara negeri sejak Januari telah naik dari 78 menjadi 122 orang. Dari jumlah tersebut, 22 kasus telah dipastikan akibat Ebola.

Kasus Liberia

Melalui pernyataan hari Minggu (30/3), Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi ditemuinya dua kasus Ebola di negara tetangga Liberia. Keduanya didapati dari tujuh sampel yang dites dari distrik Foya di bagian utara Liberia.

"Dua sampel yang diuji coba telah terbukti positif virus Ebola. Sudah ada dua kematian dari kasus-kasus yang dicurigai, seorang perempuan berusia 35 tahun yang meninggal tanggal 21 Maret lalu positif mengidap virus Ebola, sementara seorang pasien lelaki meninggal dunia tanggal 27 Maret terbukti negatif," demikian tertulis dalam pernyataan.

WHO mengatakan negara tetangga Sierra Leone juga memiliki dua kasus serupa, keduanya berujung pada kematian, namun belum ada yang terkonfirmasi Ebola.

Ebola yang mempunyai sejarah tingkat kematian hingga 90 persen, pertama kali dijumpai tahun 1976 di wilayah yang kini termasuk Republik Demokratik Kongo, namun ini adalah wabah fatal pertama di Afrika Barat. Belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk penyakit mematikan ini.

Senegal, negara tetangga lain Guinea, menutup perbatasan darat sejak akhir pekan lalu dan menunda pasar mingguan dekat perbatasan untuk mencegah penyebaran Ebola.

cp/hp (rtr, afp)