1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vettel Tolak Regulasi Baru FIA

11 Desember 2013

Hujan kritik terhadap lusinan aturan baru yang disiapkan FIA untuk musim depan belum berhenti. Terakhir, Sebastian Vettel menolak gagasan poin ganda di balapan terakhir dan menyebutnya "absurd."

https://p.dw.com/p/1AXSF
Foto: Getty Images

Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel menolak gagasan FIA untuk memberikan poin ganda pada balapan terakhir pada musim F1 tahun depan. Pembalap Jerman itu menilainya "absurd" dan "pengkhianatan terhadap tradisi Formula 1".

Menurut jagoan Red Bull itu, niat FIA menggandakan perolehan angka di Grand Prix terakhir ibarat "menghukum tim-tim yang sudah bekerja keras sepanjang musim." Vettel bukan satu-satunya yang memberikan komentar negatif terhadap usulan otoritas otomotif dunia itu. Martin Brundle, analis senior F1 menyebutnya seperti "jawaban yang tidak ditanyakan oleh siapapun."

Hal senada terlontar dari Christian Horner, bos Red Bull. "Usulan itu membuat persaingan sepanjang tahun menjadi percuma."

Gagasan menggandakan perolehan angka untuk pembalap dan konstruktor di balapan terakhir dibuat "untuk memaksimalkan persaingan hingga akhir musim," tulis FIA melalui situsnya. Usulan itu dibuat dalam pertemuan antara Presiden FIA, Jean Todt, Bernie Ecclestone dan perwakilan Pirelli di Abu Dhabi.

Ricuh terkait regulasi baru

Uniknya, jika aturan perolehan angka ganda ini berlaku sejak dua dekade terakhir, maka Fernando Alonso 2012 lalu misalnya akan mengalahkan Sebastian Vettel dan menjadi juara dunia. Atau 2008 Felipe Massa akan menggagalkan Lewis Hamilton dan 2003 Michael Schumacher bakal terpaksa menyerahkan gelar juara dunianya kepada Kimi Raikkonen.

Formel 1 Pneus Pirelli Reifen
Regulasi dua pit stop wajib diusulkan Pirelli guna menghindari skandal seperti di GP Inggris 2013Foto: Reuters

Debat soal angka ganda ini melengkapi kericuhan terkait regulasi baru untuk musim balapan tahun depan. Sebelumnya FIA juga mengusulkan kewajiban melakukan minimal dua kali pit stop buat semua pembalap. Namun semua tim sepakat menolak usulan tersebut dengan dalih FIA mengintervensi kebebasan tim dalam meracik strategi balapan.

FIA sejauh ini terus menerima hujan kritik lantaran rangkaian regulasi baru untuk musim depan. Prahara terbesar muncul soal pendanaan dan krisis keuangan tim-tim kecil. Otoritas dunia itu awalnya mendesak pembatasan anggaran berupa "Budget Cap" yang rencananya mulai berlaku Januari 2015.

Lubang hitam finansial

Aturan tersebut dibuat untuk memaksa tim menggunakan sumber daya yang ada dengan lebih efektif. Rencananya anggaran tim dibatasi maksimal 230 juta US Dollar dan akan dikurangi sesuai kesepakatan pada musim berikutnya.

Namun pada sisi lain, rentetan regulasi teknik yang diwajibkan FIA mengancam eksistensi tim-tim yang selama ini hidup dari belas kasihan sponsor. Pengembangan mesin dan desain aerodinamika baru seperti yang diminta FIA untuk 2014 ditengarai akan memakan ongkos yang besar dan dengan begitu membebani keuangan tim-tim kecil yang saat inipun sudah kelimpungan.

Bekas Direktur Teknik Jordan, Gary Anderson, mengambil contoh pengembangan desain sayap belakang. FIA sebelumnya melarang elemen bagian bawah guna memperlambat kecepatan mobil. Tapi aturan baru itu mengubah konstruksi keseluruhan sayap belakang," semua tim harus mengembangkan desain yang sama sekali baru untuk tahun depan," katanya.

Anderson mengkhawatirkan, jutaan dollar akan menghilang dalam pengembangan aerodinamika dan mesin, "mereka (FIA -red) membebani semua tim dengan biaya besar yang tidak membuat perbedaan apapun," sanggahnya.