1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vaksin, Bisnis Yang Menjanjikan

8 Oktober 2009

Untuk pertama kalinya sejak penemuan virus AIDS pada tahun 1983, terdapat bukti, juga mungkin dapat dibuat vaksin untuk melawan virus HIV. Demikian pernyataan dari perusahaan farmasi Perancis, Sanofi-Aventis.

https://p.dw.com/p/K2Fq
Foto: picture-alliance/ dpa

Jika Sanofi-Aventis benar-benar sukses menemukan vaksin AIDS, hal itu merupakan potensi bisnis amat besar. Akan tetapi sejauh ini belum dapat diperkirakan volumenya, kata analis dari Commerzbank, Peter Lugauer.

Laju penularan AIDS di waktu belakangan ini kembali meningkat, seiring dengan meningkatnya ketidak pedulian. Organisasi Kesehatan Dunia WHO melaporkan, setiap harinya di seluruh dunia sekitar 7.500 orang terinfeksi virus HIV. Saat ini di seluruh dunia tercatat 33 juta pengidap HIV, sekitar 22 juta diantaranya warga Afrika di kawasan selatan Sahara. Di kawasan inilah vaksin AIDS itu amat diperlukan. Agar vaksin yang mahal itu dapat terjangkau kantong rakyat di kawasan miskin tersebut, perusahaan farmasi harus membuat kompromi harga. Kemungkinannya adalah dilakukan subsidi silang oleh negara-negara industri maju. Atau juga WHO dan beberapa negara kaya membantu negara-negara miskin ini. Konsepnya adalah upaya pencegahan, seperti yang diberlakukan dalam sistem kesehatan global. Sebab memerangi penyakit jika telah mewabah, ongkosnya beberapa kali lipat lebih mahal, kata Peter Lugauer lebih lanjut.

Sejauh ini pendapatan dari penjualan vaksin senilai 16 milyar Dolar AS per tahunnya, persentasenya relatif kecil dari keseluruhan pendapatan industri farmasi yang melebihi 770 milyar Dolar. Tapi sekarang ini pengembangan obat-obatan yang dapat meraih omset hingga satu milyar Dolar, juga semakin sulit. Untuk riset dan pengembangannya biasanya juga diperlukan dana milyaran Dolar.

Kini vaksin membuka potensi pendapatan baru. Laju pertumbuhannya lebih cepat dari laju pertumbuhan rata-rata pasar farmasi, karena itu menjadi amat menarik bagi industri farmasi besar. Lugauer mengatakan, bagi industri farmasi ini merupakan sektor yang aman bagi stabilitas penjualan, jika dibandingkan dengan bisnis obat-obatan yang labil. Industri farmasi dipastikan akan tetap menanamkan investasinya di bidang produksi vaksin, karena permintaannya juga tetap tinggi.

Brigitte Scholtes/Agus Setiawan

Editor: Yuniman Farid