1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

UU Imigrasi Baru Arizona Sebabkan Keresahan

28 Juli 2010

Mulai Kamis (29/07) di negara bagian Arizona, AS UU imigrasi baru mulai berlaku. Dengan UU itu pemerintah akan perketat peraturan untuk membatasi imigran ilegal, terutama imigran dari negara-negara Amerika Latin.

https://p.dw.com/p/OWug
Tembok Perbatasan antara AS dan MeksikoFoto: AP

Undang-undang baru di negara bagian Arizona menjadi tema utama di warta berita Mexiko. Semua memusatkan perhatian ke negara bagian itu, yang secara konsekuen akan mencari semua imigran gelap. Tetapi sekarang saja tidak seorangpun dapat merasa aman lagi, seperti Xavier Gomez, yang beberapa bulan lalu masih bekerja di AS, "Saya menderita luka di bagian tangan. Kemudian kami menelpon nomor 911, nomor darurat. Dokter datang, tetapi juga polisi. Saat itulah saya dipulangkan dari AS.“

Tenaga Kerja Murah

Karte Grenzgebiet Mexiko USA
Peta daerah perbatasanFoto: DW

Sekitar 12 juta orang di AS lahir di Meksiko. Sebagian besar dari mereka menjadi imigran gelap di AS. Para imigran bekerja di daerah pedesaan atau sebagai buruh di pabrik-pabrik, atau juga sebagai pengasuh anak. Mereka sekarang dicap sebagai orang-orang yang bersalah di dalam sistem yang terutama memberikan keuntungan bagi AS. Itu dikeluhkan peneliti migrasi Rubén Puentes. Menurutnya, tenaga kerja murah banyak dicari, juga untuk bekerja dalam situasi yang tidak layak. Para pekerja gelap sangat produktif, tidak mendatangkan masalah dan dibayar lebih murah dari tenaga kerja biasa.

Protes di Meksiko terdengar dari berbagai kalangan masyarakat. Presiden Felipe Calderon yang berhaluan konservatif juga mengecam undang-undang baru di Arizona tersebut. Ia mengatakan, "Kami tetap menolak untuk menganggap imigrasi sebagai tindakan kriminal dan memperlakukan orang, yang bekerja di sana dan ikut mendukung negara besar itu, seperti penjahat. Kami jelas menolak undang-undang di Arizona itu, karena berlandaskan dasar-dasar yang tidak adil dan mendiskriminasi.“

Pemerintah Tidak Ingin Mereka Pulang

Felipe Calderon
Presiden Meksiko Felipe CalderonFoto: AP

Namun demikian, pemerintahan Calderon tidak ingin jutaan imigran ilegal tersebut kembali ke negaranya dari AS. Alasannya, di Meksiko tidak ada pekerjaan untuk mereka. Sekarang saja, sekitar satu dari empat warga Meksiko tidak mempunyai pekerjaan tetap. Banyak dari mereka bekerja sebagai pedagang kaki lima, menjadi pembersih sepatu atau buruh harian, untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling mendasar. Banyak imigran gelap di AS ikut memberikan sumbangan dalam perbaikan pendapatan rakyat Meksiko. Karena mereka yang bekerja di sisi lain perbatasan mengirimkan lewat rekening bank sebagian pendapatan mereka ke keluarga yang tinggal di kampung halaman.

Meksiko telah terbiasa dengan situasi ini. Demikian kritik Emilio Alvarez-Icaza dari komisi hak asasi manusia di Meksiko City. Ia mengatakan, negaranya berutang sangat besar pada para imigran. Mereka dideportasi dari AS karena tidak mendapat kesempatan untuk hidup secara terhormat. Menurut aktivis HAM itu, masyarakat Meksiko juga harus melakukan sesuatu bagi para pekerja tersebut, karena situasi saat ini sangat menyakitkan.

Meksiko memerlukan jutaan imigran ilegal yang hidup di AS itu. Oleh sebab itu undang-undang yang ditetapkan di Arizona dianggap banyak orang sebagai tantangan perang. Mereka terus berharap, bahwa pemerintah AS di masa datang akan mengatur kembali masalah imigrasi, sehingga bagi warga Meksiko akan lebih mudah untuk bekerja di AS secara legal.

Martin Polansky / Marjory Linardy

Editor: Ziphora Robina