1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Usman Harun Kembali Jadi Masalah

21 Maret 2014

Kepahitan dan kemarahan Singapura kembali timbul setelah dua marinir Indonesia berpose sebagai pembom Usman dan Harun pada pameran dalam rangka JIDD di Jakarta.

https://p.dw.com/p/1BTuP
KRI Usman-Harun (tengah)Foto: cc-by-2.0-skittzitilby

Angkatan Bersenjatan Singapura menarik kembali delegasinya dari Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) setelah dua marinir Indonesia yang mengenakan tanda pengenal bertulisan Usman dan Harun berpose pada kesempatan itu.

Osman Mohamed Ali dan Harun Said digantung di Singapura karena melakukan pemboman tahun 1965 atas sebuah bangunan perkantoran yang menewaskan tiga orang, ketika Singapura masih bagian Malaysia, dan hubungannya dengan Indonesia sedang tegang.

Kedua marinir itu berada di stand yang juga menampilkan miniatur kapal perang KRI Usman Harun. Pemberian nama kapal tersebut sudah menyebabkan percekcokkan Februari lalu. Pemerintah Singapura menyatakan kekecewaan mereka kepada departemen luar negeri dan angkatan bersenjata Indonesia.

"Berposenya kedua marinir pada JIDD tidak mencerminkan perkataan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa 11 Februari lalu, yang menyatakan Indonesia tidak punya niat buruk terhadap Singapura," demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Singapura George Yong-Bonn Yeo.

Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kehadiran kedua marinir yang berpose sebagai Usman dan Harun tidak menjadi bagian agenda JIDD. Ia juga telah memerintahkan militer untuk mencari tahu siapa yang mengorganisir kehadiran mereka. Yusgiantoro menyatakan di depan wartawan, hal itu memang tidak sepantasnya, dan pihaknya tidak berniat buruk terhadap Singapura.

ml/hp (dpa,