1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Persamaan Hak

Upaya Rusia Larang Pernikahan Gay dalam Konstitusi

3 Maret 2020

Presiden Rusia Vladimir Putin ingin memaktubkan dalam konstitusi Rusia bahwa pernikahan adalah "antara seorang laki-laki dan perempuan."

https://p.dw.com/p/3YnWN
Protes menentang UU antihomoseksual di St. Petersburg, Rusia
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Lovetsky

Langkah ini adalah bagian dari usulan untuk melakukan perubahan dalam konstitusi Rusia dan banyak dikritik hanya akan memperluas kekuasaaan Putin.

Rancangan amandemen undang-undang ini secara eksplisit menyebutkan bahwa Rusia "beriman kepada Tuhan" dan menyatakan bahwa pernikahan adalah antara "laki-laki dan perempuan," ujar seorang anggota majelis rendah parlemen, Pyotr Tolstoy.

Presiden Rusia Vladimir Putin memang telah lama bersekutu dengan Gereja Ortodoks Rusia dan secara aktif menjauhkan negaranya dari nilai-nilai Barat yang liberal. Bulan lalu, dia mengatakan Rusia tidak akan melegalkan pernikahan sesama jenis selama dia menjadi presiden.

Putin mengatakan dia tidak menyimpan prasangka buruk terhadap kaum gay, tetapi ia juga menegaskan bahwa homoseksualitas dan fleksibilitas gender tidak sejalan dengan nilai-nilai tradisional Rusia.

Sebelumnya, undang-undang federal yang ditandatangani Putin pada 2013 menyatakan bahwa "promosi homoseksualitas" di hadapan publik adalah tindak kejahatan.

Sampai sekarang hanya pasangan heteroseksual yang diperbolehkan mengadopsi anak di Rusia. Hingga tahun 1993 homoseksualitas di Rusia secara resmi dikriminalisasi dan masih dianggap sebagai penyakit mental hingga tahun 1999.

ae/vlz (dpa, AP, Reuters)