1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Evakuasi AirAsia QZ 8501 Dilanjutkan

Hendra Pasuhuk31 Desember 2014

Tim penyelamat telah menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501. Kedalaman laut di lokasi hanya sampai 50 meter, tapi cuaca buruk menghambat evakuasi.

https://p.dw.com/p/1EDYF
Air Asia Indonesien Bergung von Opfern 31.12.2014
Foto: picture-alliance/dpa/Nagi

Sampai berita ini diturunkan, tim penyelamat sudah mengevakuasi sedikitnya enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 dari perairan dekat Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.

Badan SAR Nasional (Basarnas) menerangkan, sampai saat ini tidak ada korban yang ditemukan dalam keadaan hidup.

"Hari ini ditemukan dan diangkat 3 jenazah, yakni 2 laki-laki dan 1 perempuan. Yang satu perempuan berpakaian pramugari," tutur Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas di Jakarta hari (31/12).

Sebelumnya dilaporkan sudah tiga jenazah yang ditemukan. Semua jenazah diangkat ke KRI Bung Tomo yang sudah mencapai lokasi. Jika cuaca mengijinkan, jenazah-jenazah itu segera dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk selanjutnya diberangkatkan ke Surabaya.

Masih berpakaian lengkap

Tim penyelamat juga sudah menyemukan banyak serpihan dan barang-barang penumpang. Badan pesawat diduga berada di dasar laut.

"Kedalaman sekitar 30 sampai 50 meter di bawah permukaan laut", kata Kepala Basarnas Surabaya. Hernanto.

Beberapa korban yang ditemukan masih dalam kondisi berpakaian lengkap. Menurut para ahli, ini bisa mengindikasikan bahwa pesawat Airbus A320-200 itu belum hancur ketika menabrak air.

"Dari serpihannya kelihatannya pesawat itu kemungkinan besar pecah ketika menabrak air, jadi tidak hancur di udara", kata Neil Hansford, eks pilot dan pengamat keamanan penerbangan dari Strategic Aviation Solutions.

AirAsia akan bayar kompensasi

Pemilik AirAsia Tony Fernandes datang langsung ke Pangkalanbun bersama jajaran manajemennya dengan menggunakan pesawat komersil. Ia memuji kinerja Basarnas sampai akhirnya menemukan lokasi jatuhnya AirAsia QZ 8501. Tony Fernandes mengatakan, Basarnas, tentara Indonesia, Angkatan Laut dan Polri telah bekerja dengan sangat transparan dan detail.

Presiden Direktur PT Indonesia Airasia, Antonius Sunu Widyatmoko menerangkan, perusahaan pasti memberikan kompensasi atau santunan bagi keluarga korban.

“Kompensasi pasti ada, tapi terlalu dini untuk membahas ini. Kami sekarang fokus pada penanganan dulu,” katanya di Surabaya.

Perusahaan asuransi asal Jerman, Allianz menerangkan, mereka adalah penanggung asuransi pesawat AirAsia yang jatuh itu. Kantor berita Reuters memberitakan, nilai asuransi pesawat ini bisa mencapai US$100 juta, atau senilai Rp1,2 triliun.

hp/rn (rtr,afp,.dpa)