1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

UNHCR Laporkan 43,7 Juta Orang Pengungsi di Dunia

20 Juni 2011

Jumlah penduduk yang mengungsi dari negara asalnya mencapai rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Demikian lapopran UNHCR dalam rangka hari pengungsi sedunia.

https://p.dw.com/p/11fgM
Seorang anak pengungsi asal AfganistanFoto: AP

Menurut laporan Badan urusan pengungsi PBB UNHCR, akhir tahun 2010 jumlah pengungsi tercatat 43,7 juta orang. 80 persen pengungsi berasal dari negara berkembang. Dan seperempatnya berada di Pakistan, Suriah dan Iran. Demikian laporan Badan urusan Pengungsi PBB UNHCR hari Senin (20/06). Namun data tersebut belum termasuk para pengungsi yang melarikan diri dari kawasan Arab yang dilanda gejolak politik, sejak awal tahun 2011 ini.

Sejak 1 Januari 2011, sudah 45 ribu pengungsi Afrika yang mencapai Italia melalui Laut Tengah dengan mempertaruhkan nyawanya. Ini suatu skandal, kata Christopher Hein dari Dewan Pengungsi Italia. "Ini juga menjadi tantangan bagi Eropa. Sungguh hal yang tidak masuk akal, bagaimana dalam jangka waktu kurang dari lima bulan sekitar 2.000 orang harus kehilangan nyawanya, hanya karena tidak mungkin memutuskan suatu cara bagaimana para pengungsi secara normal, legal secara terlindung, bisa datang ke Eropa."

Ketakutan akan gelombang pengungsi di negara-negara industri terlalu berlebihan. Demikian dikatakan Komisaris urusan pengungsi PBB Antonio Guterres, Minggu (19/06), saat mengunjungi Pulau Lampedusa di Italia, bersama utusan khusus PBB Angelina Jolie. Di sana mereka menemui pengungsi dari Tunisia dan Libya. Ditambahkan Guterres, sementara ini negara-negara miskin yang harus menanggung beban pengungsi.

Menurut laporan Global Trends 2010, negara-negara termiskin menerima para pengungsi dengan populasi dan masalah ekonomi luar biasa. Separuh dari para pengungsi berusia kurang dari 18 tahun. Pakistan menampung 1,9 juta pengungsi, Suriah dan Iran masing-masing menampung lebih dari satu juta pengungsi. Sebagian pengungsi yang tinggal di negara itu tidak melihat peluang memperolah kewarganegaraan ataupun adanya perspektif ekonomi di negara tersebut.

Pengungsi Palestina merupakan kelompok pengungsi terbesar yang berjumlah sekitar lima juta orang. Mereka sebagian besar sudah hidup beberapa generasi di negara tetangga Israel. Kelompok terbesar pengungsi berikutnya adalah dari Afghanistan, sekitar tiga juta orang, termasuk warga Afghanistan yang meninggalkan negaranya beberapa tahun lalu. Disusul pengungsi dari Irak, Somalia dan Kongo, negara-negara yang juga dilanda konflik bersenjata.

JIka upaya integrasi di negara-negara barunya tidak berhasil, kehidupan para pengungsi terancam kondisi tidak menentu berkepanjangan. Demikian diperingatkan UNHCR.

Dyan Kostermans/dpa/rtr
Editor: Hendra Pasuhuk