1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Ulama Australia: Perempuan Bukanlah Objek

30 Maret 2018

Bahwa di surga Tuhan akan membalas amal baik dengan 72 perempuan perawan, secara moral dan logika tidak dapat diterima. Demikian pernyataan yang disampaikan ulama Australia Mohammad Tawhidi.

https://p.dw.com/p/2vEXq
Laylat al-Qadr celebrations in Rabat
Foto: picture-alliance /A.Widak

Dalam pernyataan yang ditulis di akun Twitternya, Mohammad Tawhidi, seorang ulama Australia, menolak teori "ganjaran 72 perawan" yang dianggap sebagai gagasan Islam. Tawhidi membantah konsep tersebut dan menjelaskan tujuan utama dari teori itu adalah untuk melanggengkan sikap merendahkan terhadap perempuan.

"Tuhan tidak dapat ‘menghadiahkan' perempuan kepada pria, karena perempuan bukanlah obyek,” demikian penegasan Mohammad Tawhidi.

"Tuhan menyampaikan pada kita tentang anggur, sungai, makanan yang lezat dan hal-hal lain yang akan didapati di surga. Tuhan juga menyampaikan tentang jenis kelamin yang berlawanan. Itu tidak berarti bahwa mereka diperuntukkan bagi kita,” tambahnya.

Bersumber dari hadits tak sahih

Bahwa para pria akan dijanjikan perempuan dengan bentuk fisik dan seksual yang ‘sempurna' seperti payudara besar, tubuh tak berbulu dan masih perawan, menurut Mohammad Tawhidi, "Tidak ada ayat dalam al Quran yang menunjukkan imbalan seperti itu.”

"Tuhan memang menjanjikan ‘perempuan' di surga, tetapi Tuhan juga menjanjikan 'pemuda' untuk perempuan. Rincian 'payudara besar' dan 'tubuh wangi tanpa bulu' berasal dari hadits yang tidak sahih," jelasnya.

Namun, dalam Al Qur'an tidak disebutkan jumlah perawan sebenarnya. Juga tidak disebutkan bahwa para perawan diberikan hanya kepada para martir. Namun begitu, dalam Sunan ibnu Majah, satu dari enam kitab Kutubus Sittah, disebutkan "72 istri” – tapi bukan perawan.

Dan bahwa setiap pria yang diterima di surga akan diberikan "ereksi yang kekal” adalah "kepalsuan yang dimanfaatkan untuk menarik pria yang lapar secara seksual, memeberi mereka harapan kosong, imbalan bagi mereka yang berjuang sampai mati bagi para pemimpin agama mereka," kata Tawhidi lebih lanjut.

Mengenai peran perempun dalam Islam, Mohammad Tawhidi mengatakan, ajaran Islam yang paling feminis adalah pernyataan bahwa "surga ada di bawah telapak kaki ibu".

yf/as (twitter,stepfeed)