1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukraina dan Babchenko Dikritik Karena Pembunuhan Palsu

31 Mei 2018

Ukraina berusaha membenarkan pemalsuan pembunuhan Babchenko sebagai "operasi intelijen“. Jurnalis yang diberitakan terbunuh sehari sebelumnya mendadak muncul dalam konferensi pers di Kiev.

https://p.dw.com/p/2ygwM
Ukraine Russischer Journalist Babtschenko lebt
Foto: picture-alliance/dpa/AP/E. Lukatsky

Para wartawan yang menghadiri konferensi pers hari Rabu (30/5) di Kiev terkejut dan ribut, ketika jurnalis Rusia Arkady Babchenko mendadak tampil dan diperkenalkan oleh kepala dinas keamanan Ukraina, Vasyl Grystak. Sehari sebelumnya, Ukraina mengumumkan jurnalis yang kritis terhadap pemerintah Rusia itu telah "tewas ditembak" dalam suatu aksi pembunuhan. Keluarga, kolega dan banyak media kemudian mengecam "pembunuhan" pekerja media itu.

Ukraina mengatakan, Arkady Babchenko tewas setelah ditembus tiga peluru di tangga gedung apartemennya dalam "aksi pembunuhan pesanan". Kasus itu segera memicu perselisihan diplomatik antara Ukraina dan Rusia. Namun ternyata, semua itu hanyalah sebuah plot yang dirancang dinas rahasia Ukraina.

"Berkat operasi ini kami berhasil menggagalkan rencana jahat mendokumentasikan bagaimana dinas keamanan Rusia merencanakan kejahatan ini," kata kepala keamanan Vasyl Grytsak.

Dia selanjutnya mengatakan, pihak berwenang telah menangkap seorang warga Ukraina, yang bekerja untuk Rusia dan menawarkan 40 ribu dolar AS kepada pembunuh bayaran yang bersedia membunuh Babchenko.

Ukraine Journalist Arkadi Babtschenko PK in Kiew | mit Lutsenko & Grizak
Andry Babchenko (tengah) tampil di konferensi pers bersama kepala keamanan Ukraina Vasily Grytsak (kanan)Foto: Reuters/V. Ogirenko

Minta maaf kepada istri dan kerabat

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan, rencana pembunuhan itu "dikoordinasi dari wilayah Rusia" dengan tujuan "mendestabilisasi situasi di Ukraina" dan "membunuh satu orang yang paling ditakuti Rusia.".

"Terima kasih kepada Arkady dan kepala keamanan Ukraina, karena tidak membiarkan skenario ini terjadi di negara kita," kata Poroshenko yang melakukan pertemuan dengan Arkady Babchenko. Tapi banyak pihak yang sekarang mengecam pemalsuan pembunuhan itu, karena membuat publik jadi kehilangan kepercayaan terhadap institusi resmi dan media.

Andry Babchenko sendiri mengatakan, dia meminta maaf kepada istrinya karena telah membuatnya harus melalui "neraka selama tiga hari ... namun tidak ada pilihan lain". Istri Babchenko memang tidak mengetahui bahwa pembunuhan itu palsu dan mengira suaminya sudah tewas.

Ukraine Kiew vorgetäuschter Mord an Journalist Arkadi Babtschenko
Publik menempelkan foto dan membawa bunga di Kiev setelah mendengar "pembunuhan" BabchenkoFoto: Reuters/G. Garanich

RSF kecam pemalsuan pembunuhan

"Sangat menyedihkan dan disesalkan bahwa polisi Ukraina telah bermain dengan kebenaran, apa pun motif mereka," kata Christophe Deloire dari organisasi jurnalis Reporter Sans Frontières (RSF) yang berbasis di Paris, Perancis.

Berita "kematian" Arkady Babchenko, yang cukup dikenal di Rusia karena laporan-laporannya dari kawasan perang, sempat menghebohkan publik di Ukraina dan Rusia. Banyak orang datang ke Kedutaan Rusia di Kiev untuk meletakkan foto dan karangan bunga. Presiden Jerman, Menteri Luar Negeri Inggris dan pejabat tinggi berbagai negara sempat mengirim ucapan bela sungkawa kepada keluarga Babchenko.

Babchenko meninggalkan Rusia pada Februari 2017 setelah menerima ancaman karena laporan-laporan kritisnya terhadap pemerintah Rusia. Dia pertama pindah ke Ceko, kemudian ke Israel, dan akhirnya menetap di Kiev. Namun beberapa tahun terakhir, postingannya di Facebook semakin bombastis dan dianggap "melewati batas-batas selera yang baik". Beberapa rekan dan pengikutnya lalu berhenti membacanya di Facebook.

hp/vlz (rtr, afp, ap)