1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukiran Geometris Tertua Dunia

ss5 Desember 2014

Artefak kerang berusia setengah juta tahun lampau, menunjukkan manusia purba zaman itu memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Benda ini berasal dari Indonesia.

https://p.dw.com/p/1Dzln
Indonesien Muschel Älteste geometrische Muster menschlichen Ursprungs
Foto: Wim Lustenhouwer/VU University Amsterdam/npg/dpa

Sebuah rahasia kehidupan terungkap. Para ilmuan menemukan, manusia purba, khususnya dari spesies homo erectus, ternyata sudah memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik daripada dugaan sebelumnya.

Hal itu terlihat dari temuan artefak goresan-goresan zigzag diatas permukaan kerang air tawar. Goresan diatas kerang tersebut diyakini dibuat setengah juta tahun lampau.

Dalam sebuah riset yang dipubikasikan  jurnal Nature, para ilmuan menggambarkan kerangka dan artefak kerang-kerang kuno dengan goresan-goresan zigzag yang ditemukan di desa Trinil, Jawa Timur, Indonesia, sebagai harta karun para manusia homo erectus, yang juga dikenal dengan sebutan "manusia jawa" (Java man).

Yang cukup menarik dari temuan tersebut, salah satu cangkang kerang ada yang dibuat menjadi sebuah alat pemotong dengan permukaan halus dan dipoles. Ada pula kerang dengan pola zigzag, yang diduga di ukir dengan gigi ikan hiu. Para ilmuan menyebut goresan tersebut menjadi cikal-bakal munculnya ukiran geometris.

Josephine Joordens, Ahli Biologi dari Leiden University di Belanda, mengatakan artefak serupa sebelumnya memang pernah ditemukan, usianya diperkirakan sekitar 110 ribu tahun dan 100 ribu tahun. Artefak-artefak itu ditemukan di wilayah Afrika Selatan dan dibuat oleh homo sapiens atau jauh setelah spesies homo erectus menghilang.

Membuat Sejarah Baru

“Semua temuan ini, mengubah cara pandang kita tentang tingkat kompleksitas karakteristik budaya dan menginformasikan bahwa alat-alat bantu dengan teknik-teknik pembuatan sudah digunakan kala itu,” kata Joordens.

Sedangkan untuk temuan artefak di desa Trinil, diproyeksi oleh para ilmuan berusia sekitar 400 ribu hingga 500 ribu tahun. Arkeolog Wil Roebroeks dari Leiden University mengatakan, makna dan fungsi goresan-goresan zigzag tersebut sayangnya masih belum diketahui maknanya.

“Sebagian besar goretan-goretan zigzag itu digores oleh sebuah alat yang ujungnya runcing, kemungkinan yang mengukirnya pun orang yang sama. Itu semua bisa dilihat dari polanya, goresan diukir dengan sangat hati-hati dan teliti, terlihat dari sudut-sudutnya yang bersih dan garis-garis lurus yang sama panjangnya,“ kata Francesco d'Errico, Arkeolog dari University of Bordeaux, Perancis.

Dikatakannya, cangkang kerang tersebut juga di gunakan sebagai wadah makanan, alat untuk memotong dan sebuah media ukiran. Semua itu, menunjukkan bahwa manusia purba juga memiliki kemampuan kognitif dan ini hal yang cukup mengejutkan.

Homo erectus berarti orang yang berdiri tegak. Manusia purba spesies ini, diperkirakan hidup pada masa 1,89 juta tahun hingga 143 ribu tahun lampau. Homo erectus juga dikenal sebagai spesies manusia pertama dengan anggota badan dan tubuh yang menyerupai homo sapiens dan tercatat sebagai omnivorous, yang menggunakan batu sebagai alat dan pemantik api. Akan tetapi, otak homo erectus lebih kecil dibanding otak manusia modern. Fosil homo erectus pernah ditemukan di desa Trinil pada 1891 silam.

ss/hp (rtr,afp)