1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ujian Berat Bagi Gencatan Senjata

13 April 2012

Gencatan senjata yang rapuh di Suriah menemukan ujian berat saat kelompok oposisi anti pemerintahan presiden Bashar al-Assad menyerukan aksi besar-besaran.

https://p.dw.com/p/14dXc
Rencana damai Kofi Annan mendapat ujian beratFoto: AP

Kelompok oposisi hari Jumat (13/04) menyerukan aksi besar-besaran menentang rejim Assad. “Kami menyerukan rakyat untuk berdemonstrasi dan mengekspresikan pendapat mereka…hak untuk turun ke jalan adalah bagian dari prinsip rencana perdamaian” kata kepala Dewan Nasional Suriah yang ada di pengasingan Burhan Ghalioun.

Kelompok aktivis lainnya yakni Revolusi Suriah 2011 menggunakan jejaring sosial Facebook untuk menyerukan protes kepada pemerintah.

Lebih dari 24 jam setelah gencatan senjata dimulai, sebagian besar pihak masih menahan diri, meski pertempuran dilaporkan terjadi di perbatasan Suriah dengan Turki pada hari Jumat (13/04).

“Pertempuran dengan senjata berat terjadi di Khirbet al-Joz, yang terletak di perbatasan Turki, antara tentara rejim Assad dan para tentara desertir (kubu oposisi-red)” kata Rami Abdel Rahman dari organisasi Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah, yang berbasis di London, Inggris.

Lembaga itu juga melaporkan pelanggaran diam-diam atas gencatan senjata terjadi pada hari Kamis (12/04) yang menyebabkan setidaknya delapan orang tewas. Namun laporan ini sulit diverifikasi karena larangan meliput bagi wartawan di negara itu.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Ban Ki-moon menggambarkan gencatan senjata antara rejim Assad dengan kelompok oposisi sangat rapuh. “Tanggungjawab ada pada pemerintah Suriah untuk membuktikan bahwa kata-kata mereka sesuai dengan perbuatan,” kata Ban kepada wartawan di Jenewa, Swiss.

Skeptisisme Barat

Meski pertempuran telah mereda sejak berlakunya gencatan senjata, namun kritik masih bermunculan karena pemerintah Suriah tidak memerintahkan tentaranya untuk kembali ke barak sebagaimana kesepakatan yang ada dalam rencana damai. Inilah yang menyebabkan meluasnya skeptisisme atas masa depan gencatan senjata.

Di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara G8 di Washington, menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, menyerukan kepada rejim Assad untuk menarik seluruh tentara ke barak dan melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam rencana gencatan senjata.

ab/ afp/ ap/ rtr