Tuntutan Penyelidikan Internasional bagi Kirgistan
20 Juni 2010Utusan khusus AS untuk Asia Tengah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin pemerintahan transisi, Roza Otunbayeva serta anggota kabinet sementara lainnya. Blake menyatakan prihatin dengan kerusuhan berdarah yang terjadi di Kirgistan selatan.
Dalam konferensi pers setelahnya Blake mengatakan, ia telah menekankan bahwa pemerintah harus dapat mengendalikan situasi sesegera mungkin, sehingga kekerasan dapat dihentikan dan bantuan bisa diberikan kepada pengungsi yang sebagian besar warga Uzbek.
Komisi Penyelidik Internasional
Ia memuji rencana pemerintah transisi untuk menyelidiki awal mula kerusuhan di Osh dan Jalal Abad. Tetapi ia menambahkan, bahwa penyelidikan seperti itu sebaiknya dilengkapi penelitian komisi internasional. Sebagai alasannya Blake mengatakan, pengungsi Uzbek tidak dapat memberikan keterangan kepada penyelidik dari Kirgistan, yang wewenangnya hanya terbatas pada negara itu saja.
Blake juga membenarkan rencana pemberian bantuan kemanusiaan dari negaranya. AS akan menyediakan dana 32 juta Dollar untuk pembangunan kembali dan stabilisasi keadaan. Bantuan berikutnya kemungkinan akan segera diberikan. Bantuan itu termasuk sekitar lima juta Dollar untuk program khusus badan urusan pengungsi PBB, UNHCR, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah.
Ancaman Penutupan Manas
Dalam laporan media dikatakan, pemerintahan transisi telah mengancam akan menutup markas militer AS di Manas, jika Inggris tidak mengekstradisi Maxim Bakiyev, anak presiden yang digulingkan, Kurmanbek Bakiyev. Kirgistan telah mengajukan ekstradisi tersebut. Maxim Bakiyev diduga membiayai kerusuhan di selatan negara itu. Blake menyatakan, dalam pembicaraannya dengan pemerintahan sementara, ancaman ini tidak disinggung. Ia menambahkan, negaranya sangat menghargai dukungan pemerintah Kirgistan bagi Manas, yang penting untuk penempatan militer AS di Afghanistan.
Ketika ditanya seorang wartawan, apakah kerusuhan berdarah di Kirgistan selatan dapat memicu konflik lebih besar lagi di daerah itu, Blake mengatakan, ia tidak mau berspekulasi. Ia menekankan, pemerintah Uzbekistan bersikap konstruktif dan melakukan segalanya untuk mengurus pengungsi.
Blake telah mengunjungi kamp pengungsi di Uzbekistan sebelum ke Bishkek. Sekitar 100.000 warga Uzbek melarikan diri ke negara tetangga setelah meletusnya kerusuhan di Osh dan Jalal Abad, Jumat 11 Juni lalu. Sekarang pemerintah Uzbekistan telah menutup perbatasan dengan Kirgistan.
Esther Hartbrich / Marjory Linardy
Editor: Luky Setyarini