1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Serang Perusahaan yang Berkonflik dengan Putrinya

9 Februari 2017

Presiden AS Donald Trump kembali dirundung kontroversi setelah menyerang sebuah perusahaan waralaba yang menghentikan penjualan koleksi putrinya. Sontak serangan tersebut mendulang kritik ihwal etika kepresidenan.

https://p.dw.com/p/2XD59
Donald Trump mit seiner Tochter Ivanka Trump
Presiden AS Donald Trump bersama putrinya, IvankaFoto: picture-alliance/dpa/S. Thew

Bukan kali pertama Donald Trump membaurkan urusan bisnis dengan kapasitasnya sebagai presiden Amerika Serikat. Rabu (8/2) ia mengecam Nordstrom, raksasa waralaba AS, menyusul perselisihan bisnis dengan putrinya, Ivanka Trump.

"Putri saya Ivanka Trump diperlakukan tidak adil oleh Nordstrom," cuitnya di Twitter. "Dia adalah individu yang baik. Selalu mendorong saya untuk melakukan yang terbaik. Sangat buruk!"

Cuitan Trump yang juga di retweet oleh akun resmi kepresidenan itu dinilai sebagai peringatan, siapapun yang berkonflik bisnis dengan keluarganya akan berurusan dengan Gedung Putih.

Pangkal perkara adalah keputusan Nordstrom mengakhiri penjualan koleksi mode Ivanka Trump. Jurubicara Gedung Putih Sean Spicer menilai langkah tersebut adalah serangan langsung terhadap kebijakan Presiden Trump. Nordstrom sebaliknya menekankan keputusan itu tidak bermuatan politis, melainkan semata-mata lantaran angka penjualan yang menurun drastis.

Sontak serangan Trump terhadap Nordstrom mengundang kritik dari pengamat politik Washington. "Perilakunya itu adalah penyalahgunaan jabatan publik untuk kepentingan pribadi," kata Richard Painter, bekas utusan bidang etika Presiden George W. Bush kepada Wall Street Journal. Dengan cara itu Trump menempatkan Nordstrom atau perusahaan lain yang berkonflik dengannya dalam status "persona non grata."

Hal senada diungkapkan Norman Eisen, kritikus etika ternama AS. Ia menyebut cuitan Trump sebagai taktik "merusak" yang merusak martabat kepresidenan. "Ini adalah peringatan terhadap siapapun yang berbisnis dengan Trump atau keluarganya: jangan tarik bisnis Anda."

Uniknya berbeda dengan perusahaan lain, saham Nordstrom meningkat sebanyak 4% setelah mendapat hujatan dari Gedung Putih. Sejak akhir tahun lalu sejumlah netizen AS sudah berkampanye di media sosial buat memboikot semua perusahaan yang terlibat bisnis dengan Donald Trump. Menyusul insiden dengan Nordstrom, Rabu (8/2) tagar #grabyourwallet kembali menjadi trending topic di Amerika.

rzn/yf (ap,afp)