1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAmerika Utara

Trump Keluar RS, Perlindungan Gedung Putih Jadi Pertanyaan

6 Oktober 2020

Presiden AS Donald Trump telah keluar dari RS Militer Nasional Walter Reed usai empat hari jalani perawatan COVID-19. Perlindungan di Gedung Putih pun menjadi pertanyaan setelah banyak staf di sana terinfeksi.

https://p.dw.com/p/3jTvZ
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump saat melepas masker setibanya di Gedung Putih, Senin (05/10) malam waktu setempatFoto: Erin Scott/Reuters

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meninggalkan Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed pada Senin (05/10) malam waktu setempat, setelah menjalani empat hari perawatan.

Trump tampak mengenakan masker saat meninggalkan rumah sakit dan mengacungkan jempolnya ke arah awak media ketika hendak menaiki helikopter Marine One yang membawanya kembali ke Gedung Putih.

Setibanya di Gedung Putih, Trump langsung melepas masker yang ia pakai untuk melakukan sesi foto sembari memberi salam. Ia tetap melepas maskernya saat para staf menyambut kedatangannya.

Dalam video yang direkam di balkon Gedung Putih, Trump yang tanpa menggunakan masker tampak meremehkan efek virus corona dan menyuruh masyarakat tetap berkegiatan normal.

“Saya tahu itu berisiko, tapi tidak apa-apa. Sekarang saya merasa lebih baik, mengkin saya kebal, saya tidak tahu. Tapi jangan biarkan virus ini mendominasi kalian, keluarlah, hati-hati, kita punya pengobatan terbaik di dunia,“  kata Trump.

Rival Trump dalam pilpres AS mendatang, Joe Biden, mengkritik keputusan Trump yang tidak mengenakan masker dan tampak meremehkan virus corona.

“Saya berharap presiden, setelah melalui apa yang dia alami – dan saya senang dia telah kembali dengan cukup sehat – akan mengkomunikasikan pelajaran yang benar untuk rakyat Amerika: masker itu penting,” ujar Biden dalam siaran NBC News di Miami.

“Belum sepenuhnya keluar dari masalah”

Sebelum Trump meninggalkan rumah sakit, dokter kepresidenan dr. Sean Conley, mengatakan bahwa Trump “mungkin belum sepenuhnya keluar dari masalah”, tetapi pihak rumah sakit “setuju bahwa seluruh evaluasi kami, yang terpenting, status kesehatannya mendukung kepulangan presiden dengan selamat, di mana dia akan diawasi tenaga medis kelas dunia.”

Trump dilaporkan tidak mengalami demam dalam 72 jam terakhir, kadar oksigennya normal, dan akan mendapatkan dosis kelima remdesivir di Gedung Putih pada Selasa (06/10).

COVID-19 di Gedung Putih meluas

Kembalinya Trump ke Gedung Putih menimbulkan pertanyaan bagaimana pemerintah akan melindungi pejabat lain dari penularan virus. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak orang di Gedung Putih yang sudah terinfeksi COVID-19.

Pada Senin (05/10), Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengumumkan bahwa ia positif COVID-19. Ia menyampaikan bahwa ia akan menjalani karantina seraya terus menjalankan tugasnya.

Asisten juru bicara Trump, Chad Gilmartin dan Karoline Leavitt beserta beberapa staf tingkat menengah lainnya juga dilaporkan positif COVID-19 pada akhir pekan lalu.

Wakil Presiden AS Mike Pence sejauh ini dinyatakan negatif COVID-19 meski orang-orang terdekatnya antara lain Melania Trump, ajudan Nicholas Luna, penasihat Hope Hicks, manajer kampanya Trump Bill Stepien, Ketua Komite Nasional Republik Ronna McDaniel, dan mantan Gubernur New Jersey Chirs Christie dinyatakan positif COVID-9.

Upacara pengumuman pencalonan Amy Coney Baret sebagai Hakim Agung menggantikan mendiang Ruth Bader Ginsburg pada akhir September diprediksi menjadi titik awal penyebaran virus corona di Gedung Putih saat ini.

Upacara pengumuman pencalonan Amy Cony Barrett sebagai Hakim Agung AS
Upacara pengumuman pencalonan Amy Cony Barrett sebagai Hakim Agung AS di Gedung Putih (26/09)Foto: Shawn Thew/Pool/CNP/picture-alliance

Dalam upacara tersebut turut hadir presiden Universitas Notre Dame John Jenkins, mantan gubernur Christie, dan Senator Republik Mike Lee, Ron Jonson, dan Tom Tillis. Semuanya dilaporkan positif COVID-19 beberapa hari kemudian.

Hingga berita ini diturunkan lebih dari 7,4 juta warga AS terinfeksi COVID-19. Dari angka tersebut, lebih dari 210 ribu orang meninggal.

rap/pkp  (AP, AFP, dpa, Reuters)