1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump: Korea Utara Bisa Jadi Konflik Besar

28 April 2017

Presiden AS Donald Trump menegaskan sulitnya menyelesaikan konflik di semenanjung Korea secara diplomatis. Belakangan ini ketegangan meningkat setelah Trump mempertajam retorikanya terhadap Pyongyang.

https://p.dw.com/p/2c319
USA Donald Trump
Foto: Getty Images/AFP/Brendan Smialowski

Trump mengatakan, konflik dengan Korea Utara bisa jadi konflik utama saat ini. Itu dikatakannya dalam wawancara dengan kantor berita Reuters Kamis (27/04). Sebelumnya Washington menyatakan berusaha menggerakkan dunia internasional untuk ikut melancarkan tekanan terhadap Korea Utara menyangkut program nuklir dan senjata nuklirnya.

"Kami ingin menyelesaikan masalah secara diplomatis, tetapi sangat sulit," demikian Trump dalam wawancara di Oval Office, Gedung Putih. Trump menekankan, Korea Utara jadi tantangan utama baginya.

US sets on diplomacy in N.Korea dispute

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi memberikan peringatan bahwa situasi di semenanjung Korea bisa memanas. Dalam beberapa pekan terakhir ini, pemerintah AS di bawah Trump telah beberapa kali menekan Cina, yang jadi sekutu Korea Utara, untuk menggunakan pengaruhnya agar Korea Utara mengubah sikap.

"Saya pikir ia (Presiden Cina Xi Jinping) sudah sangat berusaha," demikian kata Trump. Ia menambahkan, kemungkinan Xi Jinping tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Sementara itu organisasi negara-negara Asia Tenggara ASEAN menyatakan kekhawatiran akan semakin menajamnya konflik, dan mengimbau Korea Utara untuk mematuhi sanksi.

Menyadari ancaman Korea Utara

Rabu (26/04) Washington mengumumkan upaya merumuskan langkah bersama dengan mitra-mitra internasional untuk menekan rezim Korea Utara agar "menurunkan eskalasi dan kembali ke langkah dialog."

Paginya, Trump mengadakan pertemuan dengan 100 senator. Pertemuan bertujuan memberikan informasi tentang bertambahnya kemampuan nuklir Korea Utara dan situasi saat ini.

Sebelum pertemuan tersebut, komandan militer AS di Pasifik menyatakan, sistem penangkis rudal THAAD yang mulai ditempatkan beberapa hari lalu akan siap beroperasi dalam beberapa hari mendatang. Tujuan THAAD adalah menghancurkan misil Korea Utara, jika negara itu menembakkan misil ke AS.

ml/vlz (dpa, rtr, afp)