1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Ingin Berkonflik dengan Cina?

6 Desember 2016

Entah disengaja atau tidak, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bakal mengambil sikap tegas kepada Cina. Kini penasehat kelimpungan menjelaskan tindak tanduk pengusaha real estate itu.

https://p.dw.com/p/2Tnzt
Indianapolis Ankunft Donald Trump Wind
Donald TrumpFoto: Reuters/M. Segar

Jurubicara Gedung Putih, Josh Earnesz, mengatakan kemajuan dalam hubungan dengan Cina bisa "terbebani" oleh isu kedaulatan Taiwan. Sejak 1979 Amerika Serikat tidak lagi memiliki hubungan diplomatik dengan negara kepulauan tersebut. Beijing selama ini menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.

Tapi pekan lalu Donald Trump melanggar protokol saat berbicara dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen via telepon dan mengecam Cina seputar isu militer dan perdagangan lewat akun Twitternya. "Belum jelas apa yang menjadi strateginya," kata Earnest. "Saya biarkan mereka yang menjelaskan."

Sejauh ini penasehat Trump kesulitan menjelaskan apakah pembicaraan Trump dan Ing-Wen merupakan isyarat bahwa Amerika akan berpisah dari kebijakan satu Cina. Tapi ketika bakal Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus mengatakan Trump "memahami betul apa yang terjadi," ketika berbicara dengan Ing-Wen, Wakil Presiden terpilih Mike Pence menilai Trump "tidak lebih menerima ucapan selamat."

Tindak tanduk Trump ikut mengejutkan korps diplomat AS. Menurut kantor berita Associated Press, sejumlah pejabat tinggi mengaku gelisah lantaran tim Trump tidak mengabarkan Kementerian Luar Negeri untuk meminta masukan ihwal pembicaraannya dengan Ing-Wen. Max Baucus, Duta Besar AS di Cina, harus menemui wakil menteri luar negeri di Beijing untuk menekankan komitmen AS terhadap kebijakan satu Cina.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri, Lu Kang, mengatakan Cina tidak ingin "mengomentari apa yang memotivasi Trump." Ia juga menegaskan kedua negara akan tetap mendukung "hubungan bilateral yang baik dan stabil."

Namun editorial dari kantor berita milik pemerintah, Xinhua, menjadi peringatan buat Amerika Serikat. "Adalah sebuah kesalahan untuk meyakini bahwa Washington bisa mendapat keuntungan dengan mengebiri kepentingan dasar Cina."

rzn/ap (ap,rtr)