1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tren Mode Ukuran XL

Vidi Legowo10 Agustus 2006

Prancis punya kota Paris, Italia dengan Milannya, di Jepang ada Tokyo. Untuk urusan mode, Jerman juga tidak mau kalah.

https://p.dw.com/p/CPWa
Foto: Igedo Company

Modestadt Düsseldorf – Kota Mode Düsseldorf. Disinilah tempat diadakannya ajang-ajang yang berkaitan dengan dunia fashion. Salah satu yang paling terkenal adalah CPD -Collections Premiere Düsseldorf. Disini, koleksi untuk musim mode tahun depan dipamerkan oleh para rumah mode. Pameran ini kemudian sebagian besar dihadiri oleh para distributor yang kemudian memilih produk mana yang layak untuk mereka pesan.

Akhir bulan Juli lalu, CPD kembali digelar di Düsseldorf selama tiga hari. Kali ini untuk koleksi musim panas tahun 2007. Gaya feminin sepertinya yang akan menjadi tren. Rok dan baju terusan mendominasi koleksi yang ada. Lengkap dengan renda-renda yang genit menggoda. Kaki-kaki indah juga kembali dapat dipamerkan dengan banyaknya gaun-gaun berpotongan pendek. Fashion show juga digelar setidaknya dua kali dalam sehari. Model-model cantik berbadan sangat langsing bahkan kadang terlalu kurus melenggak lenggok di atas catwalk.

Namun, di antara ratusan rumah mode yang mengusung koleksi bagi perempuan-perempuan langsing, ada beberapa yang malah mengkhususkan diri sebagai rumah mode bagi perempuan-perempuan berukuran besar alias gemuk.

Big is beautiful. Besar itu indah. Demikian motto utama para rumah mode ini. Salah satu diantaranya adalah rumah mode Elena Grunert. Mereka merancang dan memproduksi pakaian jadi untuk wanita berukuran 40 hingga 56. Itu kalau di Indonesia kurang lebih ukuran L hingga XXL. Ursula Dörner, kepala bagian pemasaran rumah mode Elena Grunert, menjelaskan bedanya rancangan mode ukuran besar dengan ukuran standar.

Ursula Dörner : "Harus selalu dimodifikasi. Secara ekstrim, kalau Anda lihat sekarang gadis-gadis muda di jalan dengan pakaian yang bagian perutnya terbuka, itu tentu tidak dapat diterapkan dalam mode untuk ukuran besar. Tetntu saja setiap tren mode harus dimodifikasi. Dan beberapa hal juga tidak dapat digantikan. Semua yang terlalu banyak renda, terlalu banyak gumpalan, dalam ukuran besar tentu akan terkesan lebih besar lagi.“

Memiliki badan berukuran besar memang tidak berarti, tidak dapat mengikuti perkembangan mode. Para pelanggan yang memiliki masalah dengan berat badan pun mulai menyadarinya. Mereka kini tidak mau lagi, hanya memakai kaos dan celana yang simpel. Karena itu para distributor juga tidak segan untuk berburu koleksi-koleksi terbaru para rumah mode khusus untuk mereka berbadan besar. Seperti, distributor dari Polandia, Alexis.

Alexis : “Ini adalah segmen yang menarik. Dan wajar saja jika ada yang mengira bahwa perempuan berukuran besar harus memakai pakaian yang tidak macam-macam. Tetapi kami khusus mencari mode-mode terbaik buat mereka di Paris, Milan dan Jerman. Kami mencoba menemukan sesuatu yang sangat menarik bagi perempuan yang mengenakan pakaian berukuran besar.”

Untuk memuaskan pelanggan, para pemilik toko juga bekerja sama dengan rumah mode dengan menyelenggarakan fashion show. Edith Dörken, pemiliki toko Mode Maximal di Wuppertal membenarkan hal tersebut.

Edith Dörken : "Sambutannya luar biasa. Para pelanggan sangat puas jika di catwalk ada seorang perempuan yang sedikit besar dan tidak hanya mereka yang sangat langsing saja.“

Para model yang memperagakan pakaian untuk wanita berukuran besar tentu saja juga harus memiliki ukuran yang kurang lebih sama. Tidak mungkin model-model ceking berlenggak-lenggok di atas catwalk memakai pakaian ukuran XXL. Angela memiliki ukuran pakaian 42 atau L. Tetapi ia adalah salah seorang model dari rumah mode Elena Grunert.

Angela : “Tentu saja kami memiliki kehidupan yang luar biasa. Karena kami bisa makan apa saja yang kami mau. Model-model yang lain tidak bisa. Saya punya banyak teman perempuan yang hanya makan strawberi di pagi hari dan apel di malam hari. Saya bisa makan lebih banyak dari itu.”

Pelanggan toko Mode Maximal sebagian besar berusia di atas 35 tahun. Rumah-rumah mode yang ada pun memang cenderung menitikkan beratkan mode pakaian besar bagi wanita berusia 40 tahunan. Menurut Ursula Dörner ada alasan tersendiri mengapa rumah mode pimpinan Elena Grunert memilih kelompok target dengan usia tersebut.

Ursula Dörner : "Orang bilang, biasanya perempuan mulai usia 40 menggunakan pakaian berukuran besar. Ini karena melahirkan, anak-anak, kadang juga karena makan. Dan pasaran inilah yang dilihat beliau dan ia masuk disaat yang tepat.“

Padahal sebenarnya banyak juga remaja putri yang sudah bermasalah dengan urusan berat badan di usia muda. Namun, pemilik toko Mode Maximal Edith Dörken tidak mau terlalu ambil pusing dengan lowongnya peluang pasaran bagi remaja putri.

Edith Dörken : "Perempuan yang sangat muda memakai mode yang tidak sesuai dengan konsep kami. Mereka inginnya yang pendek dan ketat. Celana sangat ketat. Dan kami sebenarnya juga ingin menonjolkan bentuk badan tetapi dengan tidak begitu ketat."

Anggapan bahwa kaum perempuan tidak akan bahagia jika berbadan besar dibantah oleh Ursula Dörner. Ia sendiri memiliki ukuran baju 52 atau XL, namun sukses di karir dan keluarga. Lagi pula, menurut Ursula masih banyak lagi kelebihan perempuan-perempuan berukuran besar.

Ursula Dörner : "Kami yang agak gemuk memiliki kulit yang lebih indah, lebih tidak berkerut, dan kita punya belahan dada yang indah. Kita selalu senang. Kita senang pergi makan dan menikmatinya. Karena itu kami memancarkan aura yang lebih positif daripada mereka yang hanya boleh makan 120 kalori dan merusak acara makan malam. Kami menikmati hidup kami.“

Bukan itu saja. Asumsi bahwa kaum laki-laki hanya menyukai perempuan langsing juga tidak diterima begitu saja oleh Werner Weller. Ia bekerja sebagai ahli keuangan di rumah mode Elena Grunert. Selain itu, ia juga acap kali membantu proses penjualan pakaian kepada para distributor. Sehingga berada diantara perempuan berukuran besar bukan hal yang aneh lagi baginya.

Werner Weller : "Ada banyak perempuan cantik yang berukuran besar tapi proporsional. Ada juga perempuan yang bentuk badannya tidak begitu proporsional, tetapi mereka merasa nyaman dengan badan mereka.“

Big is Beautiful. Mode tidak hanya bagi mereka yang memiliki tubuh seperti para supermodel. Perempuan berukuran besar juga berhak dan layak untuk tampil modis.