1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Travel Nostalgia Jerman Timur di Friedrichstrasse

13 April 2016

Bagaimana rasanya hidup di jaman Jerman Timur? Bagaimana perubahan drastis terlihat setelah tembok Berlin runtuh dan penyatuan kembali Jerman? Semua bisa dinikmati dalam wisata kota di kawasan Friedrichstrasse di Berlin.

https://p.dw.com/p/1IUa9
Friedrichstraße jadul Jerman Timur
Foto: picture-alliance/dpa

Travel Mencicipi Nostalgia Jerman Timur di Friedrichstrasse

Stasiun Friedrichstraße di Berlin adalah poros utama bagi travel napak tilas ke Jerman Timur jaman dulu. Dari sini kita bisa dilontarkan balik ke Berlin jadul, ketika masih terbagi dua antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Tapi juga melompat ke masa kini dan masa depan di surga belanja dan pertunjukan gemerlap.

Seiring pembukaan stasiun pada 1882 popularitas kawasan ini terus naik, karena stasiun memakai nama jalannya. Semua yang ingin datang ke ibukota termanifestasi oleh istilah Friedrichstraße, ujar Ralph Hoppe pemandu wisata kawakan di lokasi ini.

Dalam buku karyanya Ralph Hoppe menjelaskan daya tarik Friedrichstraße di masa lalu, terutama bagi orang awam. Misalnya jalan ini pernah dijuluki „tempat mabuk“ Jaman dulu orang terutama minum bir di rumah minum. Gedung tertua yang masih terpelihara di Friedrichstrasse adalah bekas rumah minum milik pabrik bir di Bayern.

“Pabrik bir Pschorr menjadi sebuah ikon arsitektur. Biro arsitek Kreisser und Krossheim – pada 1887/88 membangun istana minum bir ini, yang bisa menampung banyak orang, di lantai dasar dan atas“, papar Ralph Hoppe lebih lanjut.

Sebagian besar bangunan asli hancur saat perang dunia kedua. Dampak perang, berupa pembagian dua Jerman, terutama nampak di Friedrichstraße dari bekas perlintasan perbatasan, yang kini masih bisa dilihat.

Wajib Kunjungi Checkpoint Charlie

Salah satunya Checkpoint Charlie. Lewat pintu perbatasan ini warga asing, delegasi militar atau diplomat melintas dari barat ke timur Berlin. Bekas Checkpoint sekarang menawarkan kisah menarik. Kita bisa berfoto di sini, bersama para pemeran serdadu jadul, dari penguasa Berlin yang membagi dua kota ini.

Checkpoint Charlie Friedrichstraße tembok Berlin
Di Checkpoint Charlie sekatrang Kita bisa mejeng berfoto bersama pemeran serdadu jadulFoto: picture-alliance/dpa/Maurizio Gambarini

Di seberang Checkpoint Charlie ada gedung pameran "Perang Dingin". Gedung pameran yang jauh lebih megah sedang dibangun.

Juga di stasiun Friedrichstraße ada yang disebut istana air mata. Ini pintu perbatasan dimana warga Jerman Timur bisa masuk ke Jerman Barat. Juga lokasi pengusiran aktivis politik dan pengritik.

Para pembangkang dan pengritik diberi pilihan, masuk penjara atau diusir ke Jerman Barat. “Kebanyakan memilih diusr yang artinya berpisah selamanya dengan keluarga di Jerman Timur; ujar Nina Schumacher pakar sejarah di Berlin.

Air mata biasanya tumpah saat pengusiran, dan jadi nam lokasi ini. Itu sebabnya pintu perbatasan tersebut diberi nama istana air mata.

Teater bersejarah dan surga belanja

Pemandangan kontras hanya terpaut jarak 350 meter - di Friedrichstadt-Palast. Harian New York Times memuji Teater pertunjukan ini sebagai satu dari 10 lokasi yang wajib dikunjungi di Berlin.

Friedrichstadt-Palast teater artis variety show
Tampilan artis dalam Variety Show di Friedrichstadt-Palast di BerlinFoto: Friedrichstadt-Palast

“110 artis tampil tiap malam di panggung teater terbesar sedunia. Keunikan teater ini, hanya bisa ditemukan di Berlin atau Anda harus pergi jauh ke Las Vegas“, promosi Guido Herrmann yang direktur administrasi gedung teater ini.

Sejak tahun 1920-an pertunjukan ini terkenal sebagai atraksi besar. Dulu dimainkan di gedung pertunjukan besar cikal bakal Friedrichstadtpalast. 1980 gedungnya nyaris rubuh. Seluruh gedung diruntuhkan dan di lokasinya dibangun gedung teater baru. Sekarang setiap tahun 700.000 penonton menyaksikan pertunjukan glamour ini.

Tapi jauh lebih banyak lagi yang bewisata belanja di Friedrichstraße. Lebih 3 juta pengunjung datang ke pusat perbelanjaan budaya Dussmann. Kebanyakan datang karena banyaknya pilihan buku dan bagian karya klasik yang diklaim terbesar sedunia.

Lebih ke selatan lagi ada Galeries Lafayette. Dibangun 20 tahun lalu, sebagai pusat perbelanjaan bergengsi pertama di Friedrichstraße setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990. Jadi jangan tunggu lagi, ayo datang ke Berlin dan jalan-jalan di Friederichstaße.