Tradisi Natal Jerman
Ibadah, berbagi hadiah dan menutup malam dengan teman-teman di pub, demikian kebiasaan warga Jerman pada Hari Natal. Acara Natal begitu padat. Namun kini tradisinya mulai berubah.
Jamuan sederhana
Pagi-pagi makan sarapan yang dipersiapkan secara sederhana, agar bisa segera menyerbu hadiah-hadiah di bawah Pohon Natal yang dihiasi. Sorenya ke gereja, lalu malam hari makan bersama. Tradisi ini kadang jadi stres tersendiri bagi warga Jerman. Jadi kini banyak juga yang hanya makan sosis dan salad kentang pada malam Natal. Besoknya, baru makan angsa panggang yang menjadi tradisi Jerman.
Pemanasan di Pasar Natal
Di beberapa kota di Jerman, Pasar Natal diadakan selama kurang lebih sebulan sebelum Natal. Gubuk-gubuk kayu dihiasi dengan keceriaan, menjual serba-serbi barang dan jajanan. Ini jadi semacam pemanasan sebelum hari raya. Para wisatawan pun menyukainya. Mereka berduyun-duyun bersenang-senang di pasar Natal yang terkenal, seperti di Nürnberg dan Dresden.
Kisah Natal dari kayu
Apartemen dihiasi untuk perayaan Natal. Termasuk ornamen-ornamen pahatan kayu berupa Bunda Maria, Yusuf dan bayi Yesus. Hiasan ini memiliki tradisi selama berabad-abad. Ornamen ini dalam Gereja Katolik, menggambarkan kisah Natal – bagi mereka yang percaya.
Hadiah Natal di Malam Kudus
Tidak perlu menunggu sampai hari Natal pertama di Jerman, orang-orang sudah bisa membuka hadiah mereka pada malam Natal. Mereka yang benar-benar ingin membawa sukacita bagi orang yang dikasihi, tak perlu harus merogoh kocek dalam-dalam. Menurut jajak pendapat dari lembaga survei YouGov, sepertiga warga lebih mementingkan menghabiskan waktu bersama keluarga, misalnya dengan tamasya keluarga.
Seni dan Kerajinan Tangan dari Erzgebirge
Baling-baling, tempat lilin berbentuk piramida atau tempat pewangi ruangan dari kayu: Ukiran dari Erzgebirge, Sachsen, sekarang dikenal di seluruh dunia. Dari awal Desember, ornamen-ornamen natal semacam ini dapat ditemukan di apartemen-apartemen. Namun semakin banyak juga warga Jerman yang menyukai ornamen gaya Amerika, seperti menghias rumah dan taman dengan Sinterklas plastik dan lampu-lampu.
Budaya dari Jerman Utara
Berapa lilin yang dinyalakan pada krans atau karangan lilin Advent menunjukkan berapa minggu orang harus bersabar hingga perayaan Natal tiba. Hiasan advent ini dibentuk dari karangan cabang cemara. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19. Pertama-tama di kawasan di Jerman Utara. Fungsinya, untuk memuaskan rasa ingin tahu anak-anak kapan Natal tiba.
Kue Stollen tradisi Natal
Selain kue-kue kering tradisional, kue Stollen adalah hal yang umumnya ada hanya pada waktu Natal. Kue ini rasanya tergantung pada kandungan dalam resepnya. Misalnya ada yang memakai kismis, marzipan dan ada juga yang menggunakan manisan dari kulit lemon. Yang terkenal adalah Stollen Dresdner.
Ditutup dengan musik dan bir
Malam Kudus juga dirayakan oleh generasi muda yang usai acara keluarga, masih ingin lanjut merayakan dengan minum-minum. Mereka memanfaatkan waktu ini usai acara keluarga, dengan minum-minum di bar bersama bekas kawan sekolah, misalnya, atau teman-teman lama.
Impor tradisi Swiss
Angsa panggang, kubis merah dan kentang - penganan Natal yang merupakan nostalgia bagi orang Jerman akan masa kecil mereka. Namun dalam beberapa tahun terakhir, makanan Natal yang rumit kini banyak alternatifnya yang lebih ringan. Hidangan tradisional Swiss, Raclette, yang disajikan dalam wajan mungil di meja telah menaklukkan dapur Jerman.
Tiada kesan tanpa Pohon Natal
Awalnya tergantung dari langit-langit ke bawah, tapi kini biasanya diletakkan di sudut ruangan dan dihiasi. Itulah: Pohon Natal. Gaya Pohon Natal Nordmann sangat populer di Jerman. Hiasan pohon berupa manik-manik kaca warna-warni, ornamen malaikat atau jerami.