1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tim Favorit Belum Tunjukan Permainan Mengesankan

14 Juni 2010

Italia lawan Paraguay seri 1-1. Di Grup E, Jepang mengalahkan Kamerun 1-0 dan Belanda mengalahkan Denmark 2-0

https://p.dw.com/p/Nqkv
Pemain Denmark Simon Busk Poulsen (kanan), menyundul bola ke arah Daniel Agger (tengah)Foto: AP

Italia lolos dari kekalahan yang memalukan. Juara dunia ini ketinggalan terlebih dahulu 0-1 dari wakil Amerika Latin yang tak diperhitungkan, Paraguay. Gol Paraguay yang mengejutkan itu dicetak di menit ke 39 oleh Antonin Alcaraz dengan tandukan keras memanfaatkan tendangan bebas Aureliano Torres. Dua pemain belakang Italia, Fabio Cannavaro dan Daniele de Rossi gagal bergerak lebih cepat.

Di babak kedua pelatih tim Azzuri, Marcelo Lippi memasukkan Federico Marchetti untuk mengganti kiper utamanya Gianluigi Buffon. Pengalama pertama Marchetti di putaran final Piala Dunia hampir berupa bencana, ketika di menit ke 55 para pemain Paraguay berhasil menembus pertahanan Italia. Sayang, tendangan Enrique Vera yang sudah dalam posisi bebas, melenceng.

Lebih sayang lagi, penjaga gawang Paraguay Justo Villar membuat kesalahan fatal di menit ke 63. Villar salah mengambil langkah tatkala melompat untuk membuang bola lambung tendangan sudut Italia yang diambil Simone Pepe. Bola liar jatuh ke kaki Danielle de Rossi yang dengan mudah menyonteknya ke gawang yang sudah kosong. Hasil imbang 1-1 bertahan hingga berakhirnya pertandingan yang berlangsung di bawah hujan itu.

Pertandingan di Grup E

Di Grup E wakil Asia, Jepang mengalahkan wakil Afrika, Kamerun 1-0, sementara Belanda mengalahkan Denmark 2-0. Gol Belanda lahir melalui dua pemain Liverpool. Yakni gol bunuh diri Daniell Agger dan tendangan Dirk Kuyt. Sedangkan gol kemenangan Jepang disetak Susuke Honda di menit ke 38. Inilah kemenangan pertama Jepang di Piala Dunia di luar negaranya sendiri.

Usai pertandingan, wartawan mempertanyakan strategi pelatih Kamerun Paul Le Guen yang menempatkan kaptennya, Samuel Eto'o di sayap kanan dan bukan sebagai penyerang. Padahal Eto'o justru merupakan salah satu penyerang terbaik dunia.

Le Guen hanya menjawab, ia bertanggung-jawab sepenuhnya atas keputusan itu. Adapun Eto'o sendiri hanya menambahkan, timnya harus bekerja keras untuk memenangkan dua pertandingan berikutnya, melawan Denmark dan Belanda, agar bisa lolos ke babak kedua.

Ging Ginanjar

Editor: Marjory Linardy