1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Test AIDS di Laboratorium Keliling

4 April 2012

Sangat sulit untuk melakukan tes AIDS di wilayah pedesaan di Afrika Selatan. Satu truk dengan teknologi dan staf Jerman sekarang membawa laboratorium ke pedesaan.

https://p.dw.com/p/14XWV
Foto: Bernd Müller

Truk yang dikendarai Uwe Schön tengah mencapai lokasi pemeriksaan. „Akhirnya kita sampai,“ dikatakan Uwe. „Sekarang kita bisa mengetahui, bagaimana fasilitas milik kami dipergunakan.“ Truk sepanjang 15 meter ini merupakan laboratorium pemeriksaan keliling pertama di dunia. Uwe Schön merupakan seorang fisikawan di Institut Frauenhofer untuk Teknik Biomedis di Sulzbach, Jerman. Selama lima tahun terakhir, Uwe menjadi kepala laboratorium keliling ini.

Laboratorium keliling, Mobile Lab, ini dibangun melihat buruknya sistem pelayanan kesehatan di Afrika. Sangat sulit bagi warga Afrika di pedesaaan atau daerah terpencil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Masalahnya adalah, jarak yang harus ditempuh untuk melakukan pemeriksaan sangat sulit dan jauh. Warga di sini sangat miskin sehingga sangat sulit bagi mereka untuk menghabiskan waktu dua hari agar dapat melakukan tes HIV,“ dikatakan Profesor Hagen von Briesen, ahli biologi sel yang menjadi pemimpin proyek Mobile Lab ini. “Warga sudah kehilangan waktu saat terapi dimulai. Lalu muncul gagasan di tahun 2007 untuk membangun laboratorium keliling.“

Gesundheit Versorgung Südafrika
Prof. Hagen von Briesen (kiri), kepala proyek Mobile LabFoto: Bernd Müller

Di dalam truk Mobile Lab, Sim dan Byron tengah mempersiapkan pemeriksaan sampel pertama. Udara di dalam truk yang dihirup para pegawai disaring melalui filter terlebih dahulu sebelum dialirkan ke luar. Ini untuk melindungi staf, pasien dan juga lingkungan. “Apa yang kami miliki di sini sama seperti di klinik,” dikatan Byron.

HIV Masih Merupakan Tabu

Hampir 20 persen warga Afrika Selatan menderita HIV positif. Namun penyakit ini masih ditabukan di negara ini. Kebanyakan penderita menutup-nutupi penyakit mereka. Tahun 1990, hanya satu persen wanita hamil yang mengidap HIV, kini jumlahnya 30 persen. 30 tahun lalu dalam artikel di Morbidity and Mortality, Michael Gottlieb dan Wayne Sandera untuk pertama kalinya melaporkan kasus AIDS pertama. Sejak itu, 25 juta orang meninggal akibat HIV/AIDS.

“Saat ini umur penderita lebih panjang berkat bantuan obat-obatan,“ dikatakan ahli virus Profesir Wolfgang Preiser asal Franksurt yang menjadi kepala Departemen Virologi di Tygerberg Hospital di Cape Town. “Yang kini harus diusahakan adalah menemukan vaksin.“ Dan Mobile Lab ini diharapkan setidaknya mampu menolong para pasien.

Testergebnis
Hasil pemeriksaan darah dapat diketahui dalam beberapa jamFoto: Bernd Müller

“Penderita HIV saat ini bisa mendapatkan perawatan. Namun sangat sulit untuk menangani penderita HIV yang juga menderita TBC,“ dikatakan Profesor Hagen von Briesen. Dalam hal ini, diagnosis dini berperan sangat penting. Itulah sebabnya Mobile Lab dianggap sebagaifasilitas yang penting.

Truk Mobile Lab juga dilengkapi dengan Cyrobank, sebuah fasilitas teknis teknologi digital untuk memeriksa darah pengidap HIV dan menyimpan sampel darah pada suhu 195 derajat di bawah nol. Dana yang dipergunakan untuk pengembangan teknolgi ini diperoleh terutama dari Yayasan Billl & Linda, yang salah satunya berkomitmen dalam penelitian vaksin AIDS.

Peter Hummel/Yuniman Farid

Editor: Andy Budiman