1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teroris Terkenal Libya Diadili di New York

15 Oktober 2013

Tersangka Al-Qaeda yang ditangkap Amerika dalam operasi di Tripoli muncul di pengadilan New York yang mendakwanya atas tuduhan terlibat dalam pemboman atas dua kedutaan AS di Afrika Timur pada tahun 1998.

https://p.dw.com/p/19zZw
Foto: Reuters

Anas al-Libi, seorang ahli komputer, tersangka lingkaran elit Al-Qaeda yang selama ini kepalanya dihargai hadiah uang 5 juta dollar, tiba di New York akhir pekan lalu, demikian pernyataan jaksa penuntut.

Pria berusia 49 tahun itu didakwa pada tahun 2000, atas tuduhan terlibat konspirasi pemboman atas kedutaan AS di Kenya yang menewaskan 213 orang pada 7 Agustus 1998.

5.000 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut. Pada saat hampir bersamaan, rangkaian bom yang disimpan di dalam truk meledak di luar misi Amerika di Tanzania, menewaskan 11 orang dan melukai 70 lainnya.

Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut.

Kelompok itu tidak berhenti dan tiga tahun kemudian melakukan serangan 11 September yang menewaskan 3.000 orang dan meruntuhkan menara kembar World Trade Center.

Salah satu teroris paling dicari

Jaksa distrik selatan New York, Preet Bharara mengatakan dalam pernyataannya bahwa Libi telah “dipindahkan ke tempat penahanan akhir pekan ini”.

Libi diciduk dari jalanan di ibukota Libya oleh pasukan Komando AS pada 5 Oktober lalu.

Ia kemudian ditahan dan diinterogasi di atas USS San Antonio, sebuah kapal pengangkut amfibi di laut Mediterania.

Tersangka itu mempunyai nama asli Nazih Abdul Hamed al-Raghie dan ia masuk dalam daftar orang paling dicari FBI atas tuduhan mengenai perannya dalam serangan atas kedutaan AS di Afrika Timur.

Laki-laki itu dituduh terlibat konspirasi pembunuhan, penculikan dan melukai warga Amerika dan terlibat rencana jahat merusak dan menghancurkan properti millik AS.

Dalam dakwaan di pengadilan New York, Libi dan 20 orang lainnya yang dianggap pelaksana operasi Al-Qaeda dalam kaitan langsung atas pemboman kedutaan di Kenya.

Osama bin Laden
Osama bin Laden menampung Abu Anas al-Libi yang diburu Muamar KadhafiFoto: AP

Libi didakwa pada tahun 1993 mendiskusikan kemungkinan serangan atas kedutaan Amerika di Nairobi, dan memata-matai misi diplomatik AS.

Pada sekitar 1994, dikatakan dalam dakwaan, Libi menerima sejumlah dokumen mengenai kemungkinan serangan teroris atas kedutaan, USAID serta target-target kepentingan milik pemerintah Inggris, Prancis, dan Israel di Nairobi.

Presiden Barack Obama pekan lalu mengatakan bahwa Libi “merencanakan dan membantu melaksanakan serangan yang menewaskan ratusan orang, yang sebagian besar adalah orang Amerika.“

“Kami punya bukti kuat tentang itu. Dan ia akan dibawa ke pengadilan,“ tambah Obama.

Timbulkan reaksi keras di Libya

Operasi penangkapan Libi mempermalukan Libya dan menempatkan pemerintah Tripoli di bawah tekanan dan kritik, terutama dari para bekas kelompok pemberontak revolusi 2011 yang menjatuhkan diktatur Muamar Kadhafi.

Pemerintah Libya memanggil duta besar AS dan berkeras bahwa warga Libya harus diadili di dalam negeri.

Washington menolak mengatakan apakah operasi penangkapan itu telah meminta izin dari pemerintah Libya, atau sebelumnya mereka telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sebelum melakukan penangkapan.

Tapi pemerintah AS berkeras bahwa operasi itu legal di bawah undang-undang Amerika.

“Dalam setiap operasi, selalu ada tingkat koordinasi dengan pemerintah setempat,“ kata pejabat pertahanan AS yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Tripoli menolak tuduhan dari anak Libi yakni Abdullah al-Raghie yang menyebut Tripoli terlibat dalam penangkapan.

Orang penting Al-Qaeda

Ali Soufan, seorang bekas agen FBI, mengatakan dalam bukunya mengenai Al-Qaeda bahwa Libi “bisa dikenali dari sebuah bekas luka di samping kiri wajahnya“.

Libyen Plakat von Muammar al Gaddafi auf der Erde in Tripolis
Libi ikut dalam gerakan pemberontakan yang menjatuhkan rezim KadhafiFoto: dapd

“Selain keterampilan komputer, Libi berkembang menjadi salah satu operator paling efisien di dalam kelompok teroris tersebut dan sering melatih anggota-anggota lainnya,“ tulis Soufan.

Libi dikatakan bekerja untuk jaringan Osama bin Laden di Nairobi antara tahun 1993 hingga 1994.

Sel Libi ditugasi memata-matai target-target milik pemerintah AS, Inggris, Prancis dan Israel serta menurut Soufan, kelompok ini melakukan perjalanan ke Khartoum untuk memberi penjelasan kepada bin Laden.

Lahir di Tripoli, Libi sebelumnya adalah anggota kelompok Islamis militan Libyan Islamic Fighting Group yang pada tahun 1990an mencoba menjatuhkan rezim Kadhafi dan mendirikan Negara Islam.

Pemerintah Libya kemudian menjatuhkan tangan besi atas kelompok ini, yang memaksa Libi terbang ke Sudan, bergabung dengan Al-Qaeda, di mana ia naik pangkat karena keahliannya di bidang teknologi informasi.

Ia kemudian bepergian ke Afghanistan dan Yaman sebelum mendapat suaka politik di Inggris.

Saat didakwa di AS, ia kembali melarikan diri dan mencari perlindungan di Afghanistan dan Pakistan.

Ia diyakini kembali ke Libya pada awal pemberontakan atas Kadhafi, dan ikut berjuang di sisi kelompok pemberontak untuk menjatuhkan rezim.

Salah satu anaknya terbunuh oleh para pendukung Kadhafi selama pertempuran di Tripoli pada Oktober 2011, demikian menurut sumber yang dekat dengan Libi.

ab/hp (afp,ap,rtr)