1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terobosan Moskow, Peluang Obama?

Edith Koesoemawiria10 September 2013

Saran Rusia mengenai senjata kimia Suriah sempat menjegal Presiden AS. Tapi mungkin saran itu bagi Barack Obama, bisa menjadi pintu darurat di dalam negeri.

https://p.dw.com/p/19ean
Foto: Reuters

Presiden Barack Obama mengatakan, rencana untuk menghancurkan senjata kimia rejim Assad bisa menjadi terobososan penting. Obama memperingatkan hari Senin, ia belum membatalkan aksi militer, meskipun telah menyepakati saran Rusia dan bersedia menunda jadwal serangan.

Obama menghadapi tantangan berat di Kongres untuk mendapatkan dukungan bagi rencananya menyerang Suriah. Di televisi, ia mengakui bahwa anggota parlemen AS belum bersedia mengambil keputusan mengenai aksi militer terbatas itu.

“Saya tidak mengantisipasi bahwa Anda bakal melihat rangkaian pengambilan suara dalam pekan ini, maupun dalam waktu dekat”, ungkapnya kepada televisi ABC.

Tetap Serius Soal Tindak Militer

Dalam sejumlah wawancara televisi, ia menekankan bahwa saran Rusia untuk memusnahkan senjata kimia Suriah itu akibat keseriusan Amerika Serikat dalam pengerahan militer.

Symbolbild Chemische Waffen BESCHREIBUNG BEACHTEN
Tabung-tabung senjata kimiaFoto: AP

"Tampaknya, ancaman serangan udara dari Amerika Serikat yang didukung sejumlah negara di seluruh dunia berhasil membuat mereka untuk berpikir ulang,“ ungkapnya di NBC. Tambahnya, „Saran itu memang berpotensi menjadi terobosan signifikan. Tapi kami harus tetap skeptis karena pantauan beberapa tahun terakhir menunjukkan itu bukan cara operasi mereka”.

Dalam wawancara, Obama menjelaskan pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20, di Saint Petersburg. “Bila kami bisa menindaklanjuti upaya diplomasi dan menghasilkan mekanisme untuk menangani senjata kimia Suriah, maka saya tentu mendukungnya“, ungkapnya di Fox.

Negara-negara Eropa Hati-hati Menyambut

Sekutu Washington di Eropa juga menyambut rencana itu, sementara Sekjen PBB Ban Ki-Moon menyampaikan rencana terpisah untuk mengamankan dan memusnahkan senjata-senjata tersebut.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menekankan pentingnya untuk bertindak segera dan menjaga agar peluang ini tak hanya digunakan sebagai taktik selingan guna menunda masalah.

Sergei Lawrow und Walid Muallem Treffen in Moskau
Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Suriah Walid MuallemFoto: AFP/Getty Images

Perancis ingin agar rencana Moskow diteliti. Menteri Luar Negeri Laurent Fabius menuntut dipenuhinya tiga persyaratan: pemusnahan senjata kimia Suriah dibawah pengawasan internasional, resolusi PBB yang mengikat dan menghukum pengguna senjata kimia pada pembantaian 21 Agustus dekat Damaskus.

Menlu Rusia, Sergei Lavrov telah menemui rekan sejabatannya di Moskow, dan Menlu Suriah menyambut langkah itu. Sebelumnya Assad telah mengancam bahwa Amerika Serikat akan membayar mahal bila menyerang Suriah.

Kecaman atas usulan itu datang dari kelompok oposisi Suriah yang mengharapkan bantuan internasional menghadapi Assad.

Bukan Sekedar Masalah Kredibilitas

Selasa (10/09/13) Obama yang akan berbicara pada bangsa Amerika, menghadapi penentangan besar baik dari dalam partainya, maupun dari mayoritas warga AS yang mengalami langsung dampak pengerahan jangka panjang pasukan AS di Irak dan Afghanistan. Kekalahan politik di dalam negeri, bukan hanya akan melemahkan kredibilitas Obama tapi menguatkan posisi Assad.

Obama berargumen bahwa serangan militer penting untuk mempertahankan larangan internasional mengenai penggunaan senjata kimia. Di televisi ABC ia menegaskan, bahwa obyektifnya adalah menangani sebuah masalah spesifik, bila bisa berhasil tanpa mengerahkan militer, maka ia mendukungnya.

Perang Suriah pecah pada Maret 2011 ketika Presiden Bashar Assad mengerahkan pasukan bersenjata untuk meredam protes terhadap pemerintahnya. PBB mengestimasi sudah 100 ribu orang tewas akibat perang saudara yang terjadi. Intelijen AS menyatakan, bahwa pada 21 Agustus lebih dari 1400 orang tewas akibat penggunaan gas kimia beracun, termasuk sekitar 400 anak-anak.

ek/hp ( rtr/ap/afp)