1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Syrien

5 Juni 2011

Bentrokan terjadi antara tentara Israel dan demonstran pro Palestina di dataran tinggi Golan. Massa ingin memperingati 44 tahun dimulainya perang enam hari 1967 lalu.

https://p.dw.com/p/11UpE
Bentrokan di dataran tinggi GolanFoto: dapd

Dalam aksi demonstrasi di perbatasan Suriah ke dataran tinggi Golan, tentara Israel menewaskan setidaknya 20 orang sementara 325 lainnya mengalami luka-luka. Ini berdasarkan laporan televisi Suriah. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah. Juru bicara militer Israel Avital Leibovitz tidak mengkonfirmasi angka tersebut. Hari Minggu pagi (5/6) waktu setempat, sekitar 500 demonstran bermaksud untuk melakukan konvoi dari wilayah Suriah ke dataran tinggi Golan. Golan dikuasai Israel sejak tahun 1967. Para demonstran hendak memperingati 44 tahun perang enam hari tersebut. Juru bicara Leibovitz menjelaskan, pada mulanya para tentara hanya memperingatkan melalui pengeras suara, agar demonstran tidak melewati pagar pembatas. Radio Israel menyiarkan peringatan tersebut : "Siapa yang mencoba melewati perbatasan akan dibunuh!"

Leibovitz menambahkan, kemudian tembakan peringatan dilepaskan : "Kami berada dalam situasi, di mana aksi kemarahan dari pihak Suriah mencoba mencapai pagar perbatasan antara Israel dan Suriah. Sehingga kami harus mengambil keputusan untuk menembak kaki para demonstran, agar setiap usaha penyusupan seperti yang kita lihat dua minggu yang lalu di hari Nakba bisa terhindarkan." 15 Mei lalu, 'hari Nakba' yang memperingati pengusiran warga Palestina 63 tahun yang lalu berubah menjadi demontrasi pro Palestina. Aksi protes terjadi di perbatasan Suriah dan Libanon, perbatasan ke Jalur Gaza dan di Ramallah Tepi Barat. Dalam kejadian tersebut, menurut media Israel 11 orang tewas dan belasan lainnya terluka.

Sebelum demonstrasi digelar hari Minggu kemarin (5/6), militer Israel menyatakan tidak akan membiarkan siapa pun melewati perbatasan. Angkatan bersenjata negara itu dalam keadaan siaga. Minggu siang (5/6) waktu setempat, 150 demonstran dari sisi Suriah mendekati pagar pembatas. Saat itu lah, tentara Israel mulai menembak.

Pemerintah Israel menyalahkan kepala negara Suriah Bashar al Assad atas bentrokan tersebut. Al Assad dianggap berusaha mengalihkan perhatian dunia internasional dari sikap brutalnya terhadap rakyatnya sendiri. Menteri Benny Begin dari blok Likud mengeluarkan pernyataan hari Minggu siang di sebuah radio Israel : "Usaha hari ini untuk melintasi perbatasan Israel, tidak banyak berbeda dari usaha yang kita lihat 15 Mei lalu. Ini adalah hari kemerdekaan Israel, yang bagi orang Arab dianggap sebagai hari bencana. Dulu masalahnya berkaitan dengan kami dan tetangga kami. Bukan konflik perbatasan antara dua rakyat. Tetapi perang yang sudah mereka lancarkan sejak 100 tahun yang lalu."

Di pos pemeriksaan Kalandia antara Ramallah dan Yerusalem juga terjadi kericuhan antara ratusan demonstran Palestina dan militer Israel. 20 orang dilaporkan terluka setelah tentara mengerahkan gas air mata dan menembak dengan peluru karet terhadap warga Palestina dan melempari mereka dengan batu.

Clemens Verenkotte / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Christa Saloh-Foerster