1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tarif Listrik Gulingkan Pemerintah Bulgaria

Alexander Andreev21 Februari 2013

Biaya listrik dan gas yang begitu tinggi menjadi alasannya, penyebab utamanya adalah kemiskinan besar. Protes massal di Bulgaria membuat PM Borissov menyerahkan jabatannya.

https://p.dw.com/p/17ifA
epa03592367 People shout slogans during a rally against high electricity bills and heating and poverty in the countrym in front of the Bulgarian Parliament in Sofia, Bulgaria, 20 February 2013. The Bulgarian government resigned on 20 February caving into anti-austerity protests and becoming the latest European country undone by the widening financial crisis. Parliament was to vote on Prime Minister Boiko Borisov's resignation on 21 February, the BTA news agency reported. 'We will perform our functions until the election of a new cabinet and we will do everything possible to ensure continuity,' Borisov, who leads the conservative GERB party, said in a letter submitted to parliament. At least 12 people were injured on 18 and 19 February as demonstrators clashed with police during protests originally called against high electricity bills, but which quickly turned to the government's austerity measures. EPA/VASSIL DONEV +++(c) dpa - Bildfunk+++
Pasca mundurnya pemerintah protes di Bulgaria terus beranjutFoto: picture alliance / dpa

Ribuan orang berdemonstrasi di Bulgaria beberapa hari terakhir. Mula-mula protes ditujukan terhadap biaya listrik dan gas yang menurut mereka terlalu tinggi. Namun protes itu berkembang menjadi protes terhadap pemerintah. Secara nominal harga listrik di Bulgaria paling rendah di seluruh Uni Eropa. Di Jerman biaya energi listrik tiga kali lipat lebih mahal. Meski demikian dua pemasok listrik swasta, CEZ dari Ceko dan EVN dari Austria mengenakan biaya jaringan listrik yang amat tinggi. Sehingga dalam satu tahun harga listrik naik dua kali lipat dan bagi banyak warga Bulgaria ini praktis tidak terbayar.

Dalam upah rata-rata per bulan sekitar 360 Euro (Rp 4.500.000) atau untuk uang pension sekitar 150 Euro, kenaikan harga listrik dan gas ini sudah membawa banyak warga Bulgaria pada musim dingin terdesak eksistensinya. Dan itu meskipun pemerintah menetapkan batas harga listrik maksimum. Namun itu tidak mampu membendung harga dari pemasok listrik dan mereka membelanya dengan alasan, tanpa kenaikan harga itu mereka tidak meraih untung. Selain itu jaringan listrik Bulgaria yang sudah usang menyebabkan hilangnya energi sekitar 25 persen, tiga kali lebih besar dari rata-rata di Uni Eropa, dan ini berpengaruh pada harga.

Stabilitas Dibayar Mahal

Kabinet dari Boiko Borissov adalah kabinet hasil pemilihan pertama di Bulgaria, setelah negara itu masuk menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2007. Kabinet ini juga yang pertama sejak 16 tahun yang mundur lebih awal. Harga listrik hanya pemicu protes dan krisis pemerintahan. Tapi penyebab utamanya adalah harapan warga Bulgaria untuk cepat tercapainya kesejahteraan yang tinggi tidak terpenuhi, demikian dijelaskan Marco Arndt, pimpinan Yayasan Konrad Adenauer di Sofia. Karena Bulgaria di samping Rumania memang negara termiskin di Uni Eropa, tapi dari segi fiskal politis negara itu termasuk salah satu yang terstabil. Tapi stabilitas politik keuangan ini berharga mahal.

Bulgarian Prime Minister Boiko Borisov walks away after his speech in the Parliament in Sofia February 20, 2013. Bulgaria's government resigned from office on Wednesday after nationwide protests against high electricity prices, joining a long list of European administrations felled by austerity. Prime Minister Borisov had tried to calm protests by sacking his finance minister, pledging to cut power prices and punish foreign-owned companies but the measures failed to defuse discontent and protests continued on Tuesday. REUTERS/Julia Lazarova (BULGARIA - Tags: POLITICS)
PM Boiko Borissov setelah umumkan mundur (20/2)Foto: Reuters

Investasi di bidang infrastruktur amat jarang, kalaupun ada, itu pun kebanyakan dibiayai dana bantuan Uni Eropa, papar Arndt. "Pendapatan penduduk amat kecil dan sejak bertahun-tahun tidak lagi mengalami kenaikan. Uang pensiun cukup menghidupi masa tua ala kadarnya. Menurut data statistik harian Bulgaria bulan Februari 1,5 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan, ini meliputi seperlima jumlah penduduk.“

epa03589858 Bulgarian riot police confront protesters during a rally in front of the Bulgarian Parliament in Sofia, Bulgaria, 18 February 2013. Tens of thousands of Bulgarians gathered in the country's capital to protest against the government's overall policy and high heating and electricity bills. EPA/VASSIL DONEV +++(c) dpa - Bildfunk++
Bentrok demonstran dengan polisi di Sofia (19/29Foto: picture-alliance/dpa

Rencana Pertahankan Kekuasaan

Borissov, baik di dalam maupun di luar negeri dikenal sebagai tokoh populis yang setia pada Uni Eropa, yang hanya mendengarkan rakyatnya. Dan jika aparat polisi melawan rakyat dengan kekerasan dan melukai para demonstran, seperti yang terjadi di Sofia Selasa (19/2), ia tidak lagi dapat memikul tanggungjawab. Demikian alasan yang disampaikan PM Borissov, Rabu (20/2), untuk pengunduran dirinya. Pada kenyataannya ia ingin mempertahankan kekuasaannya. Borissov ingin secepatnya dilakukan pemilihan parlemen yang diajukan, karena dukungan bagi partainya GERB merosot drastis dan terdapat ancaman bahwa pada jadwal pemilihan parlemen reguler tanggal 7 Juli mendatang, partai itu tidak akan memperoleh lagi suara mayoritas.