1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Tampik Terlibat Pembunuhan Perempuan

12 Juli 2012

Taliban tampik tuduhan terlibat dalam hukuman mati atas seorang perempuan Afghanistan. Tindakan keji yang direkam dalam video itu menyebabkan kecaman dari dunia internasional.

https://p.dw.com/p/15ViU
Afghanistan Frauen Demo

Taliban yang berada di Afghanistan menolak keterlibatan dalam hukuman mati yang dilakukan di depan umum terhadap seorang perempuan. Pemerintah Afghanistan menuduh Taliban memerintahkan pembunuhan perempuan berusia 22 tahun tersebut karena dianggap berzinah. Hukuman seperti itu sering dijatuhkan ketika Taliban berkuasa antara tahun 1996 dan 2001.

Keputusan Warga

Perempuan itu ditembak mati di depan belasan pria yang bersorak-sorai, di sebuah desa yang terletak sekitar 100 km di utara ibukota Kabul. Taliban menyatakan dalam situs internetnya Kamis (12/07), mereka telah mengadakan penyelidikan atas insiden itu. Menurut Taliban perempuan itu "dibunuh berdasarkan keputusan warga setempat."

Gerakan radikal itu menyatakan juga, "Keterlibatan Taliban seperti tuduhan pemerintah di Kabul tidak benar dan tidak berdasar." Menurut pemerintah Afghanistan, perempuan itu dianggap menghianati suaminya yang seorang pejuang Taliban, dan berselingkuh dengan seorang komandan Taliban.

"Tindakan Jahat Yang Kejam"

Presiden Hamid Karzai menyebut hukuman itu tidak sesuai ajaran Islam dan tidak dapat dimaafkan. Aparat keamanan telah mengirimkan petugas untuk mencari orang-orang yang menjadi dalang. Komandan pasukan NATO di Afghanistan, Jenderal AS John Allen menawarkan bantuan untuk menangkap pria-pria yang terliban dalam tindakan yang disebutnya "tindakan jahat yang penuh kekejaman."

Di Afghanistan sejumlah besar orang, baik perempuan maupun pria mengadakan demonstrasi terhadap hukuman mati tersebut, Rabu (11/07). Dalam aksi protes tersebut, kaum perempuan menyerukan "Kami ingin keadilan." Aksi protes berjalan diadakan mulai dari kantor departemen urusan perempuan hingga kantor pusat PBB di Kabul. Pembunuhan perempuan itu adalah kejahatan. Demikian dikatakan anggota parlemen, Schinkai Karochail. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menghadapkan pelaku ke pengadilan.

ML/afp