1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Terlalu Banyak Senjata di Suriah

Hendra Pasuhuk22 Maret 2013

Banyak pihak meminta Uni Eropa mencabut embargo senjata terhadap Suriah agar bisa menyalurkan senjata kepada pemberontak. Tapi itu justru langkah berbahaya.

https://p.dw.com/p/182iY
A Syrian rebel aims his weapon towards a position held by regime forces during clashes in the northern city of Aleppo on February 8, 2013.
Pemberontak Suriah dengan senapan mesinFoto: Getty Images

Korban perang Suriah makin hari makin bertambah. Lebih dari 70.000 orang tewas, diantaranya 15.000 anak-anak. Presiden Bashar al Assad bertanggung jawab untuk perkembangan buruk ini. Ia harusnya mengundurkan diri. Tapi Assad bersikeras mempertahankan kekuasaan.

Pihak pemberontak di Suriah berada dalam posisi sulit. Secara militer, mereka jauh lebih lemah. Karena itu, banyak yang sekarang menuntut agar Uni Eropa menghentikan embargo senjata terhadap Suriah dan menyalurkan senjata pada pihak oposisi.

Seruan itu bisa dimengerti. Pihak pemberontak tentu saja punya hak untuk mempertahankan diri dan melawan dengan senjata. Tapi, penyaluran senjata ke Suriah hanya akan memperburuk situasi. Sekarang pun sudah banyak senjata masuk ke Suriah, baik untuk kelompok pemberontak maupun untuk rejim Assad.

Uni Eropa sudah memberikan banyak bantuan untuk kelompok oposisi. Misalnya bantuan kemanusian. Juga dukungan politik dan diplomatik untuk mencari penyelesaian konflik. Tapi memang benar, bantuan yang disalurkan masih belum cukup, misalnya untuk pengungsi. Uni Eropa harus menyalurkan lebih banyak banyak bantuan dan melakukan koordinasi lebih baik.

Penyaluran senjata ke Suriah sangat bermasalah. Pihak mana yang hendak dibantu? Siapa bisa menjamin, bahwa senjata yang dikirim sampai ke tangan yang benar? Ada ratusan struktur komando di Suriah yang beraksi secara independen. Bahkan di antara kubu pemberontak sering terjadi pertempuran.

Kalaupun kiriman sampai pada kelompok yang dituju, senjata itu bisa saja direbut pihak lawan. Selain itu, belakangan ada banyak laporan, bahwa pihak pemberontak juga menyiksa dan membunuh penduduk sipil.

Pertanyaan lain adalah, apa yang akan terjadi dengan senjata di Suriah, jika konflik ini berakhir? PBB sedang memikirkan pengiriman pasukan perdamaian ke Suriah. Makin banyak senjata di Suriah, makin sulit menjamin keamanan misi PBB nantinya.

Dunia internasional harus menemukan cara menyelesaikan konflik di Suriah tanpa pengiriman senjata. Misalnya dengan mendesak Rusia dan Iran agar menghentikan dukungannya terhadap Assad. Di Suriah sudah terlalu banyak senjata, bukan terlalu sedikit.