1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tahun 2011 Tentara AS Mulai Ditarik dari Afghanistan

20 Juli 2010

Konferensi Afghanistan, dihadiri wakil sekitar 70 negara, berakhir di Kabul Selasa 20/07 dengan keputusan, hingga 2014 Afghanistan mengambil alih tanggung jawab keamanan negerinya secara keseluruhan dari pasukan asing.

https://p.dw.com/p/OQNO
Foto: picture-alliance/dpa

Konferensi Afghanistan yang digelar di Kabul hari Selasa (20/07), diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah bagi negeri itu dan masyarakat internasional. Apalagi mengingat bahwa banyak masalah yang terkait pada isu itu. Misalnya pertanyaan, kapan Afghanistan akan mampu mengambil alih tanggung jawab bagi negerinya, mengamankannya secara militer dengan serdadu dan kepolisian sendiri.

Isu-isu yang gagal dicapai pada Konferensi Afghanistan di London bulan Januari lalu, kali ini berhasil diloloskan oleh masyarakat internasional. Pada konferensi itu ditetapkan tahun 2014 sebagai jadwal nyata bagi yang disebut "pengambilalihan tanggung jawab". Ini merupakan hasil yang sangat penting, ujar Menlu Jerman Guido Westerwelle: "Bila kami berbicara tentang pengambilalihan tanggung jawab keamanan tahun 2014, ini tentunya tidak berarti eksit atau penarikan pasukan. Ini menunjukkan bahwa di sini kami juga hendak memicu pembangunan negeri ini demi kepentingan stabilitas. Tetapi ini juga menunjukkan bahwa tidak ada misi yang direncanakan beroperasi untuk selamanya."

Selanjutnya Westerwelle mengatakan, Konferensi Afghanistan telah membuat sebuah keputusan penting untuk mencapai tujuannya. Sementara itu Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan bahwa ini adalah awal dari sebuah tahap baru dan bukan akhir dari keterlibatan internasional. Ia selanjutnya mengungkapkan, tentara AS akan mulai ditarik dari Afghanistan tahun 2011. Clinton mengimbau pemerintah Karzai agar meningkatkan upaya untuk menjamin stabilitas di negerinya. Ia menambahkan bahwa tidak ada dalih dalam perang melawan korupsi dan perang untuk mencapai kepemimpinan pemerintah yang baik. Masyarakat internasional dan warga Afghanistan sendiri menunggu hasil upaya itu, ujar Clinton.

Clinton juga mengakui bahwa pemerintah Afghanistan harus menghadapi rintangan yang sulit. Serangan-serangan Taliban membuat repot pemerintahan, namun meskipun demikian kemajuan yang memberikan harapan, dapat terlihat. Presiden Karzai memuji kemajuan semacam itu yang tercermin melalui badan antikorupsi Afghanistan yang baru dibentuk dan kini harus diperkuat.

Namun terdapat keraguan mengenai apakah dinas antikorupsi itu benar-benar dapat bekerja secara independen, seperti yang dikatakan oleh Karzai. Harapan tinggi atas upaya berkaitan dengan proses rekonsiliasi internal di Afghanistan, juga cenderung menurun. Menlu Jerman Westerwelle melihat peluang baik dalam program reintegrasi bagi Taliban. Sebuah dana internasional akan mengucurkan sekitar 600 juta Euro untuk upaya ini. 50 juta Euro dari jumlah tersebut berasal dari Jerman. Kembali Westerwelle: "Kami tidak hanya mengucurkan dana begitu saja. Kami menjalankan berbagai program, misalnya program agar kaum muda punya pekerjaan, supaya orang-orang yang meraih senjata karena alasan ekonomi dapat dipisahkan dari kelompok yang bersedia melakukan kekerasan."

Konferensi Afghanistan di Kabul itu ditegaskan bukan konferensi negara donor. Jadi yang diutamakan bukan masalah keuangan. Yang menjadi agenda utama adalah sinyal politik dan bukan sesuatu yang hanya berakhir dengan pernyataan-pernyataan saja. Setiap 100 hari sekali, sebuah dewan independen akan memeriksa apakah ada kemajuan nyata yang telah dicapai, terutama kemajuan nyata yang bagaimana telah dibuat pemerintah Afghanistan.

Anja Günther/Christa Saloh

Editor: Asril Ridwan