1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Sambut Baik Pencabutan Sanksi AS

12 Juli 2012

Liga Nasional untuk Demokrasi NLD yang dipimpin Aung San Suu Kyi menyambut baik keputusan Amerika melonggarkan sanksi ekonomi. Namun ia mengingatkan pentingnya transparansi perusahaan yang dekat dengan junta.

https://p.dw.com/p/15Vjn
Aung San Suu Kyi desak transparansi pengelolaan perusahaan MOGE yang dekat dengan juntaFoto: picture-alliance/dpa

Washington, hari Rabu (11/07) memberikan lampu hijau kepada perusahaan-perusahaan untuk berinnvestasi di Myanmar, termasuk dalam bidang minyak dan gas. Ini adalah langkah terbesar Paman Sam dalam memberi kelonggaran atas sanksi atas negara yang kini sedang menjalani transisi tersebut.

Keputusan Amerika yang segera diikuti dengan pembicaraan tingkat tinggi dengan Myanmar pekan ini, datang di tengah kekhawatiran pemenang Bobel Suu Kyi terkait perusahaan minyak dan gas milik negara MOGE.

Suu Kyi Desak Transaparansi MOGE

Suu Kyi yang punya suara sangat berpengaruh bagi Washington, hari Kamis (12/07) mengatakan bahwa tak ada yang penting dengan langkah Amerika itu. Namun ia mengulangi seruan bagi komunitas internasional untuk menekan MOGE, yang dikenal dekat dengan pemerintah junta militer yang kini sudah digantikan oleh rejim yang lebih reformis sejak tahun lalu.

“Yang saya katakan adalah bahwa mereka harus meminta MOGE agar transparan, saya tak tahu apakah mereka meminta itu atau tidak“ kata Suu Kyi sambil menambahkan bahwa perusahaan migas milik negara harus mendaftarkan diri untuk ikut kode prilaku yang dibuat Dana Moneter Internasional IMF.

NLD menyebut bahwa keputusan Amerika itu tidak bertentangan dengan pandangan partai bahwa pencabutan sanksi barat harus dipertimbangkan jika bisa membantu perekonomian Myanmar yang kini sekarat.

“Tak ada yang perlu dikecewakan” kata juru bicara NLD Nyan Win sambil menambahkan bahwa “Amerika melakukan apa yang memang mereka harus lakukan”.

AS Beri Dukungan Lebih Pada Rejim Myanmar

Perusahaan internasional telah berteriak untuk meminta akses ke Myanmar yang dikenal kaya sumberdaya alam bersamaan pencabutan sanksi yang dilakukan barat. Pengumuman Amerika terkait investasi bidang migas itu, menenangkan para pelaku bisnis Amerika yang ketakutan bahwa mereka akan kalah bersaing dengan Eropa dan Asia yang sudah lebih dulu menikmati akses bisnis dengan Myanmar.

Keputusan Amerika ini juga bias dibaca sebagai keinginan Washington untuk mendukung presiden reformis Myanmar Thein Sein, seorang bekas Jenderal Junta yang telah mengejutkan barat dengan rangkaian perubahan yang ia lakukan secara dramatis.

“Presiden Thein Sein, Aung san Suu Kyi dan rakyat Burma telah melanjutkan kemajuan penting dalam jalur demokrasi, dan pemerintah (Myanmar-red) telah melanjutkan reformasi penting dalam bidang ekonomi dan politik” demikian pernyataan Presiden Barack Obama hari Rabu (11/07).

Menteri luar negeri Amerika Hillary Clinton dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Thein Sein hari Jumat (13/07) di sela-sela konferensi bisnis di Kamboja. Pertemuan itu akan membahas penghapusan sanksi Amerika.

ab/ afp