1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Mulai Beraktivitas

15 November 2010

Pejuang demokrasi Birma, Aung San Suu Kyi kembali beraktivitas. Senin ini, penerima penghargaan Nobel untuk Perdamaian tersebut memasuki markas Liga Nasional untuk Demokrasi NLD di kota Yangon dengan senyuman.

https://p.dw.com/p/Q8j2
Aung San Suu Kyi datang ke markas partaiFoto: AP

Suu Kyi yang dibebaskan Sabtu kemarin, pada hari Senin ini (15/11) bertemu dengan anggota partai senior NLD. Di luar markas, puluhan polisi berpakaian preman berjaga-jaga di dekat gedung markas partai.

Juru bicara Partai NLD Nyan Win mengatakan sebaiknya Suu Kyi mulai datang ke kantor pusat Partai NLD setiap hari. Partai tersebut sebenarnya secara resmi telah dibubarkan junta militer, karena memboikot pemilu 7 November lalu. Menurut para tokoh NLD, tugas pertama Suu Kyi adalah mengesahkan kembali partainya.

Tetap Menjadi Oposisi

Dalam pidatonya di depan pengikut-pengikutnya hari Minggu, pemimpin oposisi tersebut menyerukan tekad bulatnya untuk tetap menjadi tokoh oposisi. Rakyat menyambut gembira.

Aung San Suu Kyi fordert Meinungsfreiheit in Myanmar
Aung San Suu Kyi pidato di depan pendukungFoto: AP

Suu Kyi juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu muka dengan pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe dan membicarakan perbedaan pandang diantara mereka. Ia mengatakan tidak punya rasa dendam terhadap pimpinan tinggi junta militer itu, sebagai penguasa negara Myanmar. Namun hingga Senin ini, juru bicara Partai NLD menyatakan tidak tahu-menahu apakah hal tersebut sudah ditindaklanjuti.

Horta Serukan Pencabutan Sanksi

Setelah pembebasan Suu Kyi, Senin ini Presiden Timor Leste Ramos Horta menyerukan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk mencabut sanksi terhadap Myanmar. Horta menyatakan kegembiraannya yang luar biasa terhadap pembebasan Suu Kyi. Namun ia menganggap sanksi ekonomi yang dijatuhkan Eropa dan AS kepada negara miskin seperti Myanmar secara moral tidaklah baik, meskipun ia memahami bahwa sanksi dijatuhkan pemerintahan di Washington dan Uni Eropa bukan ditargetkan pada rakyat Birma.

Kinderarbeit in Birma Myanmar
Kemiskinan di Birma memaksa anak-anak bekerjaFoto: picture-alliance/dpa

Amerika Serikat telah melarang hubungan dagang dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Myanmar, negara yang dulu bernama Birma. AS juga membekukan aset-aset perusahaan Myanmar dan memutus bantuan pinjaman internasional kepada negara yang dililit kemelut itu.

Namun tahun lalu, pemerintahan yang dipimpin Barack Obama meluncurkan dialog dengan Myanmar dan menyimpulkan bahwa dengan mengisolasi negara itu tak menyelesaikan persoalan. Namun AS hanya mau mencabut sanksi bila tercapai kemajuan demokrasi di Myanmar.

Sementara Uni Eropa menyerukan agar pembebasan Suu Kyi dilakukan sepenuhnya. Seruan disampaikan ditengah kecemasan bahwa pembebasan Suu Kyi tak dibarengi oleh jaminan penuh untuk kebebasan berpolitik.

Ayu Purwaningsih /dpa/afp/dw

ed : Ziphora Robina