1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Cegah Optimisme Berlebihan Di Myanmar

1 Juni 2012

Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi meminta masyarakat internasional untuk melakukan investasi di negara itu dengan penuh pertimbangan.

https://p.dw.com/p/156BH
Myanmar opposition leader Aung San Suu Kyi delivers a speech at the World Economic Forum on East Asia in Bangkok, Thailand, Friday, June 1, 2012. (Foto:Sakchai Lalit/AP/dapd)
Foto: AP

Pimpinan oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi Jumat menasihati para investor untuk menyikapi reformasi di Myanmar dengan "rasa skepsis yang sehat". "Saya tidak ingin Anda punya sikap optimis berlebihan," kata Suu Kyi dalam pidatonya pada Forum Ekonomi Asia Timur di Bangkok, Jumat (01/06). "Kita memerlukan pendekatan yang seimbang, sedikit rasa skeptis yang sehat adalah baik." Dikatakan Suu Kyi lebih lanjut, Myanmar tidak boleh menjadi ajang persaingan pengaruh antara Amerika Serikat dan Cina.

WEF Ostasien 2012. Aufnahmeort: Bangkok, Thailand, Aufnahmedatum 30.5.2012 Quelle: WEF Copyright: WEF/Sikarin Thanachaiary via Henrik Böhme, DW Multimediadirektion GLOBAL
Forum Ekonomi Asia Timur 2012Foto: WEF/Sikarin Thanachaiary

Pakar ekonomi Joseph Stiglitz yang juga hadir pada Forum Ekonomi Asia Timur mengatakan, Suu Kyi tampaknya benar-benar punya pesimis besar bila menyangkut investasi di Myanmar.

Pemenang hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi menjelaskan, bahwa negaranya masih menghadapi tugas besar. Myanmar masih berada pada masa amat dini dalam proses demokratisasi. Tingkat pendidikan harus segera dibenahi dan tingginya tingkat pengangguran di Myanmar disebutnya sebagai "bom waktu". Aung San Suu Kyi mengatakan, prioritas utamanya untuk investasi adalah menciptakan lapangan kerja di Myanmar, yang telah terisolasi 50 tahun terakhir akibat kebijakan pemerintah dan berbagai sanksi.

Wer hat das Bild gemacht?: Monika Griebeler Wann wurde das Bild gemacht?: 06.12.2011 Wo wurde das Bild aufgenommen?: Mandalay, Birma Bildbeschreibung: Blick in den Werkstattraum, in dem junge Mädchen, die hauchfeinen Goldplättchen in Form bringen und verkaufsfertig machen; der Raum ist luftdicht abgeschlossen
Industri kerajinan emas di Mandalay, MyanmarFoto: DW

DK/dpa/rtr/afp