1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sutiyoso: 1000 Personil, 10 Triliun dan Segudang Catatan

8 Juli 2015

Presiden Jokowi mengangkat Sutiyoso sebagai kepala BIN yang baru. Padahal bekas perwira bintang dua itu punya sederet catatan kelam kasus pelanggaran HAM. Di jabatan barunya itu, bang Yos punya ambisi besar.

https://p.dw.com/p/1Fv1T
Indonesien Sutiyoso Ex-Gouverneur von Jakarta
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry

Dalam politik segalanya mungkin. Jabatan Kepala Badan Intelijen Negara buat Sutiyoso misalnya. Sejarah mencatat keterlibatan bekas Panglima Kodam Jaya itu dalam berbagai peristiwa yang sarat pelanggaran HAM, salah satunya adalah peristiwa 27 Juli 1996, saat pendukung Megawati yang bercokol di kantor PDI diserbu massa Soerjadi dengan dukungan TNI.

Dan kini 19 tahun kemudian PDI-P justru mendukung terpilihnya Sutiyoso sebagai Kepala BIN. "Sebagaimana partai pemerintah tentu saja kami berikan dukungan," ujar Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto seperti dilansir Republika. Tetapi "kami akan tetap minta penjelasan" terkait isu 27 Juli, imbuhnya.

Insiden yang kemudian dikenal dengan peristiwa Kudatuli itu bukan satu-satunya noda hitam dalam karir Sutiyoso. Jelang uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR, berbagai organisasi HAM berduyun-duyun melayangkan kritik, terutama seputar kiprah Sutiyoso selama bertugas di Timor Leste.

Kecaman Organisasi HAM

"Sutiyoso memiliki track record Orde Baru. Dia pimpinan Kopassus dan intelijen pada masa Orde Baru yang kental dengan tindakan represif ala kepemimpinan Soeharto," ujar Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti, Kamis pekan lalu di Jakarta.

Imparsial juga menyayangkan kegagalan Sutiyoso mengungkap kasus pelanggaran HAM saat ia memangku jabatan strategis di TNI, "seperti tragedi Semanggi, serta penculikan mahasiswa," imbuhnya.

Catatan serupa juga diberikan oleh Komisi Nasional HAM kepada Sutiyoso.

1000 Agen Intelijen dan Duit 10 Triliun

Terlepas dari latar belakangnya, pensiunan perwira bintang dua itu punya tugas segunung membenahi Badan Intelijen Negara. Saat ini BIN memiliki sekitar 1.975 anggota. Menurut Sutiyoso, lembaga pimpinannya itu seharusnya beranggotakan 5000 personil.

“Jadi kami akan rekrut 1.000 orang dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu,” kata bekas Gubernur DKI itu. Sutiyoso menjadikan pilkada serentak di 269 provinsi dan kabupaten/kota sebagai prioritas utama.

Pria yang akrab dengan sapaan Bang Yos itu pun tak tanggung-tanggung. Usai pengesahan opleh DPR, Sutiyoso menggaungkan wacana peningkatan anggaran intelijen menjadi 10 Triliun Rupiah. "Kekuatan BIN jauh dari kebutuhan," dalihnya.


rzn/vlz (dari berbagai sumber)