1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Situasi di Suriah Tetap Membara.

21 Oktober 2015

Situasi di Suriah tetap membara. Pasukan Assad terus mengempur Allepo dan memicu pengungsian massal. Sementara AS dan Rusia sepakati regulasi keamanan udara.

https://p.dw.com/p/1GrLa
Syrien Gefecht
Foto: picture alliance/AP Photo/A. Kots

Terkait operasi militer Rusia di Suriah akhirnya Amerika Serikat harus menerima kompromi dengan menyepakati regulasi bersama keamanan wilayah udara Suriah. Jurubicara Pentagon Peter Cook menyebutkan, ini merupakan langkah siginifikan, untuk mencegah insiden udara antara pilot AS dan pilot Rusia yang melancarkan serangan ke sasaran yang berbeda. Moskow juga mengkonfirmasi disepakatinya "memorandum of understanding" dengan Pentagon.

Sementara itu PM baru Kanada, Justin Trudeau menyatakan, sesuai janji dalam kampanye, ia akan segera menarik pulang jet tempur Kanada yang diikutsertakan menggempur Islamic State ISIS di Suriah. Kebijakan baru Kanada ini telah disampaikan kepada presiden AS, Barack Obama. Sejauh ini angkata udara Kanada disebut telah ikut dalam empat operasi pemboman lokasi yang disebut kubu ISIS.

Saat ini Amerika Serikat memimpin koalisi 60 negara untuk memerangi jihadis Islamic State di Suriah dan Irak. Akan tetapi berbagai serangan udara "koalisi" barat itu terbukti tidak mampu membendung gerak maju ISIS yang terus merebut kota-kota penting dan bersejarah serta kawasan strategis di Suriah dan Irak.

Pertempuran di Allepo makin seru

Dengan didukung serangan udara Rusia, pasukan Suriah yang setia kepada presiden Assad, dibantu milisi Hisbullah dari Libanon dan pasukan darat Iran dilaporkan terus mengempur kota Allepo yang jadi kubu pemberontak sempalan Al Qaida yang anti-Assad. Jurubicara PBB untuk bantuan humaniter, Vanessa Huguenin melaporkan, sedikitnya 35.000 warga distrik Hader dan Zerbeh di barat daya Allepo melarikan dari dari ajang pertempuran. Laporan lain menyebutkan hingga 100.000 warga terpaksa mengungsi dari kawasan selatan Allepo.

Sementara itu presiden Suriah, Bashar al Assad dilaporkan melakukan kunjungan kejutan ke Moskow dan diterima oleh presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin. Dalam kesempatan itu Assad mengucapkan terimak kasih kepada Putin atas dukungan militernya di Suriah. Seusai pertemuan Putin menegaskan, ia juga siap membantu solusi politik dalam konflik Suriah.

"Kami akan bekerjasama lebih erat dengan negara adidaya lainnya yang menghendaki solusi damai dari konflik berkepanjangan di Suriah", tegas presiden Rusia. Rusia siap memberikan kontribusinya, bukan hanya dalam bentuk aksi militer memerangi teroris tapi juga prosses politik. Sejauh ini Rusia tetap melancarkan serangan udara secara intensif ke target yang diklaim sebagai posisi "teroris" di Suriah.

Karte Russische Präsenz und Luftangriffe in Syrien englisch NEU!
Peta basis militer Rusia dan target serangan udara di Suriah

Terkait konflik berkepanjangan di Suriah, serta dampaknya berupa gelombang pengungsi ke Eripa, menteri luar negeri Jerman, Frank-Walter Steimeier dalam rangkaian kunjungannya ke Iran dan Saudi Arabia mengimbau negara kunci di kawasan melakukan perundingan untuk mencari solusi. Steinmeier juga menegaskan, kondidi di kawasan amat muram. "adalah sebuah utopia bisa menemukan solusi dari aksi kekerasan di Suriah dalam tatanan politik. Masih banyak kendala serta perbedaan kepentingan aktor yang telibat yang harus diatasi", ujar menlu Jerman itu.

as/yf(rtr,afp,dpa,ap, twitter)