1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Startup Yunani - Kisah Sukses di Tengah Krisis

Stephanos Georgakopoulos12 Februari 2014

Start-up seringnya bermunculan dan pergi begitu saja. Di Yunani, hanya beberapa yang berhasil bertahan. Selain menjadi contoh inovasi dan kewirausahaan, startup juga dapat menandakan pemulihan ekonomi.

https://p.dw.com/p/1B6dj
Foto: dapd

2014 seharusnya menjadi tahun yang baik bagi Yunani dan perekonomiannya. Tanda-tanda menunjukkan pemulihan - untuk pertama kalinya dalam 6 tahun, produktivitas ekonomi tumbuh, turisme dan ekspor kembali bangkit.

Banyak startup pun berjamuran, meski pengalaman menunjukkan sembilan dari 10 startup tidak berhasil bertahan pasca fase peluncuran awal.

Namun belum lama ini sejumlah perusahaan baru tidak hanya sukses di pasar Yunani, tetapi juga di kancah internasional. Contohnya Taxibeat, sebuah app smartphone yang memungkinkan pengguna menghubungi taksi dan memilih sopir yang berada di sekitar berdasarkan ulasan pengguna taksi lainnya. App gratis ini digunakan tidak hanya di Athena dan Thessaloniki, namun juga di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Sao Paulo, Kota Meksiko, Oslo, Bukares dan Paris.

Segi positif dari krisis

Bahkan sebelum krisis melanda tahun 2010, jaringan-jaringan usaha telah dikembangkan di Yunani, memuluskan jalan bagi banyak startup. Open Coffee adalah salah satu pelopor yang membangun jaringan semacam ini. Melalui opencoffee.gr mereka mengorganisasi pertemuan-pertemuan informal bagi wirausahawan muda, pelaku bisnis dan investor untuk berbagi pengetahuan dan ide.

Vryonis mengatakan peluang untuk startup terus tumbuh
Vryonis mengatakan peluang untuk startup terus tumbuhFoto: privat

Panayiotis Vrionis, pemain kunci dalam mendorong proses ini, menyatakan banyak yang telah terjadi sejak opencoffee.gr didirikan tahun 2007.

"Kini ada lebih banyak peluang pendanaan bagi wirausahawan muda," katanya kepada DW. Sekarang ada empat dana pembiayaan, sebagian didukung oleh Jeremie, sebuah program Uni Eropa untuk membantu perusahaan berskala kecil.

Pada masa krisis, pemodal umumnya menghindari investasi yang sebelumnya dianggap aman, seperti saham bank-bank Yunani atau surat obligasi pemerintah. Sebaliknya, kata Vrionis, mereka bersedia bertaruh dengan startup yang inovatif.

Kebanyakan startup, kekurangan modal

Openfund, salah satu dari empat pendanaan yang menawarkan bantuan bagi startup Yunani, sendirinya adalah sebuah startup. Gelontoran dana keduanya menyediakan hampir 12 juta Euro.

Giorgos Tziralis mengimbau wirausaha muda untuk bersabar
Giorgos Tziralis mengimbau wirausaha muda untuk bersabarFoto: privat

Pendiri Giorgos Tziralis mengatakan terjadi ledakan terkait permintaan pendanaan, "Saat kami meluncurkan Openfund II tahun 2011, target kami adalah mempunyai ceruk dana sejumlah 5 juta Euro. Saat itu kami berpikir jumlah yang lebih besar tidak diperlukan." Namun sejak itu telah banyak yang berubah.

Kini Openfund menyokong 10 proyek dengan total 2,5 juta Euro per proyek. Namun ternyata, jumlah permintaan masih jauh melebihi suplai modal.

Berbelitnya birokrasi

Spiros Majátis adalah pendiri startup Workable. Peranti lunaknya membantu perusahaan dalam menganalisa aplikasi calon pegawai. Perusahaan ini didirikan awal tahun 2012 dan sekarang sudah mempunyai konsumen di 30 negara. Majátis yakin birokrasi masih menjadi hambatan terbesar yang mengancam keberhasilan startup Yunani.

"Masih banyak yang harus dilakukan untuk merampingkan struktur sistem secara keseluruhan, terutama menyangkut perbankan Yunani," paparnya.