1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Spanyol Kalah, Apa Kejutan Berikutnya?

17 Juni 2010

Spayol yang diunggulkan secara mengejutkan kalah dari Swiss. Hari ke 7 Piala Dunia, Yunani dan Nigeria harus menang untuk bisa bertahan.

https://p.dw.com/p/Nt74
Kiper Swiss Diego Benaglio menblokir tendangan pemain Spanyol Gerard PiqueFoto: AP

Kejutan pertama di ajang Piala Dunia 2010 terwujud Rabu kemarin (16/6), setelah Swiss mengalahkan Spanyol dengan skor 1-0. Padahal sepanjang pertandingan, jelas Spanyol lebih unggul dalam berbagai segi. Permainan cantik dengan operan-operan pendek diperagakan oleh tim Matador. Namun, gol yang menentukan dicetak tim lawan. Pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. "Kami mencoba untuk bermain secara rapih, bertahan secara baik dan menunggu kesempatan mencetak gol. Melawan Spanyol, kita tidak boleh bermain terbuka. Tidak boleh terlalu sering menyerang, karena serangan balik pasti akan datang. Tim bermain secara cerdas dan saya sangat bangga atas prestasi tim."

Sebelumnya dalam pertandingan Honduras melawan Chile, untuk pertamakalinya semenjak tahun 1962 Chile berhasil menang dalam suatu pertandingan Piala Dunia. Tetapi keberhasilan Chile, gagal diikuti oleh tim tuan rumah Afrika Selatan. Mereka terancam menjadi tim tuan rumah pertama dalam sejarah yang gagal lolos dari babak awal. Melawan Uruguay, tim Bafana Bafana tidak menunjukkan permainan apik seperti saat melawan Meksiko. Pertandingan berakhir 3-0 bagi Uruguay. Untuk membuka peluang lolos, Afrika Selatan harus menang dalam pertandingan melawan Perancis 22 Juni mendatang. Banyak pakar yang sudah memprediksi kegagalan tim Bafana Bafana sebelum pertandingan dimulai. Kapten timnas Afrika Selatan Aaron Mokoena sadar tugas yang diemban timnya sangat sulit. "Kami harus percaya akan kemampuan kami. Mudah-mudahan kami bisa bangkit saat berhadapan dengan Perancis. Kami masih ada satu pertandingan lagi. Kami hanya perlu memulihkan kembali kepercayaan kami."

Sementara itu hari ke 7 Piala Dunia menggelar 3 pertandingan yang tidak kalah menariknya. Diawali dengan Argentina melawan Korea Selatan. Pelatih Argentina Diego Maradona memprediksi timnya akan menang. Kedua tim mengantungi kemenangan dari pertandingan pertama mereka. Argentina unggul 1-0 dari Nigeria, sementara Korea Selatan mengalahkan Yunani dengan 2-0. Maradona mengatakan, ia akan kembali mengandalkan pemain bintangnya Lionel Messi. Tetapi pemain Korea Selatan, Park Ji-Sung yang juga bermain bagi klub Inggris Manchester United juga tidak kalah optimis. "Argentina adalah tim terbaik dalam grup kami, tetapi jika kami bermain seperti saat berhadapan dengan Yunani, maka kami masih punya peluang.", demikian Park.

Yunani dan Nigeria yang akan saling berhadapan harus mencetak kemenangan untuk bertahan dalam kompetisi ini. Striker Yunani Dimitris Salpingidis yakin timnya akan mampu bangkit kembali dan bertahan di Afrika Selatan. Tahun 1994 lalu dalam Piala Dunia di Amerika Serikat, Yunani menderita tiga kali kekalahan tanpa mencetak satu gol pun.

Terakhir Perancis versus Meksiko. Les Bleus mencapai dua babak final dalam tiga ajang Piala Dunia terakhir. Mereka mengalahkan Brasil 3-0 tahun 1998 dan kalah dalam tendangan adu penalti dari Italia empat tahun lalu di Berlin Jerman. Tetapi permainan tim Perancis melawan Uruguay, tidak seperti penampilan sebuah tim unggulan. Pelatih Perancis Raymond Domenech dikritik tajam oleh media-media Perancis. Tetapi pemain belakang Eric Abidal mengingatkan, bahwa timnya dalam Piala Dunia 2006 juga terseok-seok di babak awal. Mereka hanya bermain imbang dengan Swiss dan Korea Selatan. Tetapi mampu melaju hingga babak final.

Andreas Ziemons / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk