1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

S&P Menurunkan Peringkat Kredit Perancis

14 Januari 2012

Pukulan berat bagi zona Euro. Lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's menurunkan peringkat kredit Perancis dan delapan negara zona Euro. Akibatnya dana penyelamatan Euro semakin mahal.

https://p.dw.com/p/13je7
Uang logam Euro dari Perancis. (Foto: dpa)
Uang logam Euro dari Perancis.Foto: picture-alliance/dpa

Peringkat kredit sembilan negara zona Euro secara bersamaan diturunkan. Lembaga pemeringkat AS Standard & Poor's (S&P) menyatakan bahwa peringkat kredit Perancis dan Austria kehilangan peringkat tertingginya di pasar keuangan dan harus puas dengan peringkat AA+. Malta, Slovakia, dan Slovenia juga mengalami penurunan satu tingkat kepercayaan kredit.

Penurunan peringkat kredit ini dinilai sebagai pukulan berat bagi zona Euro. Kini hanya Jerman sebagai negara besar Euro yang memiliki peringkat bonafiditas kredit tertinggi. Belanda, Luksemburg dan Finlandia juga masih memegang peringkat kredit tertinggi. Penurunan peringkat kredit mengakibatkan meningkatnya harga obligasi negara di pasaran. Hal tersebut bisa berakibat buruk bagi dana penyelamatan Euro (EFSF), mengingat Perancis merupakan pendonor utama dana payung tersebut, selain Jerman. Perancis mengeluarkan sekitar 160 miliar Euro untuk EFSF.

Kritik Komisi Uni Eropa

Patung simbol mata uang Euro di Frankfurt am Main, Jerman. (Foto: dpa)
Patung simbol mata uang Euro di Frankfurt am Main, Jerman.Foto: picture-alliance/dpa

Ketua kelompok zona mata uang Euro, Jean-Claude Juncker, mengatakan bahwa segala upaya harus dilakukan agar EFSF tetap terpercaya. Komisaris Uni Eropa urusan mata uang Olli Rehn mengritik keputusan S&P sebagai tidak bisa dipahami, karena bunga obligasi Italia dan Spanyol menurun dan dengan begitu sebenarnya ketegangan di pasar modal juga menurun.

Sementara itu Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble menganggap bahwa keputusan S&P tidak mengherankan. Ia mengungkapkan bahwa memang terdapat keraguan terhadap zona Euro, tapi sedikit demi sedikit ada upaya mengembalikan kepercayaan pasar. Selain itu, menurut Schäuble, politik bersama jangka menengah lebih penting dari "keputusan harian pasar". Kini zona Euro harus distabilkan dengan kesepakatan mengenai anggaran, demikian ditegaskan menteri keuangan Jerman.

Sarkozy Menentang Penurunan Peringkat Kredit

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (Foto: Reuters)
Presiden Perancis Nicolas SarkozyFoto: Reuters

Beberapa waktu lalu, lembaga pemeringkat mengritik Perancis sehubungan dengan tingkat utang Perancis, walau pun pemerintah di Paris menerapkan dua paket pengetatan senilai lebih dari 70 miliar Euro. Menteri Keuangan Perancis Francois Baroin menyatakan, tidak akan ada program baru penghematan meski terdapat penurunan peringkat kredit. Katanya, Perancis tidak akan membiarkan kebijakannya disetir oleh lembaga pemeringkat.

Sarkozy selama ini menyatakan bahwa peringkat AAA merupakan prioritas nasional Perancis. Ia tidak akan menerima begitu saja penurunan tingkat kredit, karena dalam tiga bulan lagi digelar pemilihan presiden dan Sarkozy ingin mencalonkan diri. Partai Sosialis yang beroposisi belum-belum sudah menuding Sarkozy sebagai "Presiden Degradasi Perancis".

Obligasi AS Diuntungkan

Di Eropa, independensi penilaian lembaga pemeringkat seperti S&P diperdebatkan. Kabar mengenai penurunan tingkat kepercayaan kredit Perancis kontan mempengaruhi pasar keuangan. Jumat lalu (13/01), kreditor Perancis langsung kabur membeli obligasi AS.

Dirk Eckert (afp, dpa, rtr)/LS/CP