1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Smartphone vs Dompet

Rayna Breuer26 Februari 2013

Ponsel masa kini membantu anda menulis pesan, menyelami internet atau sekedar melakukan panggilan. Di masa depan, smartphone bisa saja menjadi pengganti dompet anda.

https://p.dw.com/p/17lnI
Foto: babimu - Fotolia.com

Sistem pembayaran non-tunai akan mendominasi kegiatan belanja dalam waktu dekat. Menurut para ahli, seiring perusahaan-perusahaan di seluruh dunia terus menggarap fondasi elektronik yang dapat mempermudah kegiatan belanja. Disebut-sebut sebagai sistem pembayaran favorit adalah m-payment, pembayaran melalui smartphone. Sistem pembayaran non-tunai, seperti Google Wallet dan PayPal, sudah memungkinkan konsumen untuk berbelanja 24 jam sehari 7 hari seminggu, di seluruh dunia.

Teknologi kunci NFC

Sebuah sistem yang lebih maju dalam hal teknologi disebut Near Field Communication (NFC). NFC sebentar lagi akan merevolusi pembayaran elektronik dengan janji mempermudah, mempercepat dan membuat pembayaran non-tunai semakin aman.

Mikroprosesor NFC mengaktifkan komunikasi nirkabel antara gawai-gawai berbeda, dan begitu terintegrasi dengan smartphone, dapat dipindai dengan laser. Konsumen hanya perlu melewati alat pembaca elektronik di kasir untuk membayar belanjaan. Mikroprosesor NFC juga dapat dipadukan dengan kartu kredit.

Pembayaran portabel bukanlah sekedar tren, jelas Manfred Krüger, pimpinan ConCardis GmbH. Perusahaan Jerman tersebut fokus kepada sistem pembayaran non-tunai, dan pemimpinnya kepada DW mengatakan bahwa pertumbuhan penggunaan smartphone dan komputer tablet yang begitu cepat akan mendorong pertumbuhan permintaan atas pembayaran portabel. "Teknologi ponsel akan terus mengubah e-commerce (e-dagang) menjadi m-commerce," ungkapnya.

MyTaxiApp membuka jalan

MyTaxiApp adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang sudah digunakan konsumen untuk membayar ongkos taksi. Salah satu konsumen adalah Andre Bajorat, seorang periset senior sistem perbankan internet dan pembayaran portabel. Mengingat dirinya kerap kehilangan bukti pembayaran taksi, Bajorat menganggap aplikasi smartphone tersebut sangat membantunya.

"Kini saya mendapat email dengan semua resi yang diperlukan, yang tidak mungkin lagi saya hilangkan," tandasnya kepada DW. Aplikasi MyTaxiApp menggunakan PayPal atau kartu kreditnya sebagai sistem pembayaran utama, kata Bajorat, yang membuatnya tidak perlu lagi membawa-bawa uang tunai di dalam dompet kemana-mana.

Bajorat melihat potensi untuk menginstal lebih banyak solusi elektronik semacam MyTaxiApp, karena baik penjual maupun konsumen sama-sama tertarik akan pembayaran non-tunai. Jaringan kedai kopi Starbucks sudah mempunyai sistem serupa, tambahnya, dan bioskop-bioskop serta pusat perbelanjaan kemungkinan besar menyusul tak lama setelah melihat manfaat yang diberikan.

Hambatan perlindungan data

Kelompok lobi e-commerce Jerman, Bundesverband Informationswirtschaft, yakin bahwa sistem pembayaran portabel tak perlu menunggu lama lagi untuk dioperasikan di seluruh negeri karena teknologi NFC sebentar lagi mengalami terobosan.

Namun, perlindungan data konsumen masih menjadi isu besar yang belum terselesaikan. Apalagi teknologi pemindai laser NFC masih belum keluar dari fase uji coba.

"Saat ini teknologi NFC masih mempunyai ruang untuk perbaikan menyangkut keamanan data," ujar Antje Stobbe, seorang analis Deutsche Bank, kepada DW. Ia mengkritik mikroprosesor NFC yang ternyata dapat dibaca oleh pihak-pihak tanpa otoritas secara lebih mudah daripada yang sebelumnya diperkirakan.