1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Strauss-Kahn dan IMF

18 Mei 2011

Penangkapan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn masih menjadi sorotan media internasional.

https://p.dw.com/p/11Ivs
Dominique Strauss-KahnFoto: picture-alliance/abaca

Harian konservatif Inggris The Times mengomentari sikap media Perancis menanggapi kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan Strauss-Kahn.

"Bahwa Strauss-Kahn suka main perempuan sudah dikenal baik di Perancis, tetapi tidak ada yang mempermasalahkannya. Ketika ia disebut-sebut sebagai calon direktur IMF, sudah timbul kecemasan ia akan membuat bencana. Sampai sekarang media Perancis tidak mau mengakui sudah mengetahui tentang kekurangannya itu, bahkan, masih saja menutup-nutupinya. Tidak ada yang mempertanyakan, apakah perlakuannya main perempuan itu seharusnya mendiskwalifikasinya sebagai calon direktut IMF. Secara tradisional media Perancis memelihara hubungan erat dan bersahabat dengan politisi. Media Perancis tidak suka mencampuri urusan pribadi para politisi dan mereka bangga karenanya. Namun, kini sikap itu dinilai sebagai tidak pantas.“

Harian sosial demokrat Swedia Aftonblat juga menyoroti kasus penangkapan Strauss-Kahn, namun dari perspektif lain.

"Sampai sekarang tidak ada yang tahu apakah tuduhan terhadap direktur IMF itu benar. Para pengusut menemukan darah di tempat tidur, tetapi Strauss-Kahn menyatakan tidak bersalah. Sementara korbannya tidak ditunjukkan. Bagaimana mungkin laki-laki berkuasa itu dapat melakukan pemerkosaan? Terutama, karena ia akan kehilangan semua yang telah diraihnya. Kalau tuduhan terhadapnya terbukti benar, maka semua akan mengatakan, kegemarannya bermain dengan perempuan memang merupakan satu kelemahannya. Ibaratnya, ia seorang laki-laki lemah yang tidak kuasa untuk menolak perempuan."

Terkait penerus Dominique Strauss-Kahn yang menggantikannya sebagai direktur IMF, harian Austria Salzburger Nachrichten menulis:

"Strauss-Kahn sendiri pernah mengatakan ia adalah orang Eropa terakhir yang menjadi ketua IMF. Kemungkinan hal ini akan jadi kenyataan jauh lebih cepat dari dugaannya sendiri. Sebagai orang Eropa, Strauss-Kahn punya akses yang berbeda ke negara-negara Eropa yang sedang mengalami krisis keuangan, dibandingkan dengan petinggi IMF yang tidak berasal dari Eropa. Kesediaannya membantu Uni Eropa menangani hutang negara-negara Uni eropa, tentu dipertikaikan di Washington. Keberhasilan dan jatuhnya Strauss-Kahn berdampak langsung pada lembaga keuangan raksasa itu. Mengingat situasi keuangan negara-negara industri, khususnya Amerika Serikat yang terjerat hutang, arti dari IMF sebagai pemberi kredit sangatlah besar. Berkat Stauss-Kahn IMF menjadi organisasi yang dapat diandalkan. Ia meninggalkan warisan yang sungguh baik. Siapapun yang menggantikannya, harus dapat meneruskan haluan yang telah ditempuh Strauss-Kahn, baik dalam menghadapi krisis keuangan maupun sebagai pemadam kebakaran."

Sementara harian Perancis Quest-France mengomentari, apakah dengan jatuhnya Strauss-Kahn sebagai direktur IMF akan ada dampaknya pada zona Euro?

"Banyak yang berpendapat, tanpa tekad kuat Dominique Strauss-Kahn, upaya meyakinkan Jerman agar meningkatkan fokusnya pada paket penyelamatan Eropa akan jauh lebih sulit. Selama dua tahun ini terasa sekali, bahwa Jerman tidak ada minat untuk membantu Yunani. Skandal yang dipicu Strauss-Kahn tidak hanya berdampak pada orangnya sendiri, akan tetapi juga pada partai, pemilihan presiden di Perancis, IMF dan dalam menangani hutang negara-negara zona Euro. Tidak ada instansi yang seutuhnya hanya tergantung pada seseorang. Tetapi, otoritas Strauss-Kahn sebagai ketua IMF mendapat pengakuan tinggi baik dari Berlin maupun Washington."

AN/AS/dpa/afpd