1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Kapal Latih Jerman Gorch Fock

24 Januari 2011

Insiden tewasnya seorang calon perwira perempuan Jerman akibat jatuh dari tiang kapal latih ‚Gorch Fock’ November lalu berkembang menjadi skandal. Inilah sorotan media cetak internasional

https://p.dw.com/p/102DC
Seorang kadet jaga di kapal latih angkatan laut Jerman Gorch FockFoto: dapd

Harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung berkomentar

"Metode pelatihan yang keras melewati batas, kurang tidur, intimidasi dan pelecehan seksual. Setelah tewasnya calon perwira perempuan, muncul rincian yang mengejutkan. Oleh sebab itu benar, dimana menteri pertahanan Jerman Guttenberg mencopot jabatan kapten kapal latih Gorch Fock, yang satu hari setelah pidato berkabung juga masih mengijinkan perayaan pesta karnaval. Hanya mengapa baru sekarang? Haruskah media memprotes lebih dulu agar menteri populer Guttenberg bertindak? Atau apakah sang menteri pertahanan lama tidak tahu sama sekali tentang situasi yang tidak layak di kapal Gorch Fock? Yang terakhir kemungkinannya jauh lebih besar. Karena tidak hanya pers yang sering terkecoh oleh sejumlah juru bicara Bundeswehr. Kementerian Pertahanan kini harus membersihkan diri dari salah pengertian dalam semangat korps dan manuver yang ditutup-tutupi.“

Sementara harian Jerman lainnya Berliner Zeitung memandang kritis krisis manajemen yang diambil Karl Theodor zu Guttenberg

"Kasus-kasus yang terjadi pada Bundeswehr menjadi skandal bagi Guttenberg. Seorang Menteri Pertahanan yang cepat mengorbankan anak buahnya untuk menjaga nama baiknya, tidak pantas menjadi contoh pimpinan. Seorang menteri yang pendapatnya dapat berubah tiba-tiba pada saat terpaan badai menghantam wajahnya, sebaiknya tidak berbicara tentang dasar-dasar dan tradisi. Ia adalah dan tetap seorang oportunis.“

Krisis dalam negeri di Italia yang tengah dialami Perdana Menteri Silvio Berlusconi juga menjadi sorotan pers Eropa. Harian Denmark Information berkomentar

"Sejak awal aktivitas politiknya, Silvio Berlusconi merupakan pelecehan bagi negara Italia. Ia menggelapkan pajak, memalsukan neraca perdagangan dan menyuap saksi maupun pegawai negara. Ia tidak pernah masuk ke penjara, karena ia dapat mempersingkat masa kadaluarsa proses pengadilan dan mengubah undang-undang. Konflik saat ini antara sang perdana menteri dengan pihak kehakiman, dapat membawa Italia kembali harus hidup dalam pemerintahan yang lumpuh atau warga kembali harus memberikan suaranya untuk atau menentang Berlusconi. Keduanya krisis ekonomi keduanya sangat riskan.“

Dan harian Italia La Repubblica menulis

“Bahkan jika saat inipun secara mengejutkan Berlusconi mundur dari panggung politik, masalah di Italia tidak akan terselesaikan secara menyeluruh. Hanya akan tampil dalam bentu baru, lebih berat dan lebih serius dari sebelumnya. Untuk menyelesaikan masalah itu terutama harus dilakukan reformasi sistem politik, di sebuah negara yang bertahun-tahun lamanya diguncang pertarungan kekuasaan politik. Dengan atau tanpa Berlusconi kini Italia memerlukan segera proses reformasi yang ditanggung bersama.“

Dyan Kostermans/dpa/AFP

Editor: Hendra Pasuhuk